Padahal hal tersebut berimbas terhadap pendapatan operator. Dengan besarnya investasi yang digelontorkan untuk infrastruktur 4G, operator akan sulit untuk meningkatkan pendapatan. Belum lagi tingginya biaya operasional dalam hal layanan 2G/3G yang masih sekitar 70 persen.
“Dari sudut pandang terkait pemanfaatan spektrum tentunya itu juga tidak efisien, karena kita tahu Indonesia sendiri memiliki sumber daya spektrum yang terbatas,” kata Vaness.
Karena itu, jika ingin operator bisa menikmati keuntungan dari investasi pembangunan jaringan, alangkah lebih baiknya agar peningkatan kualitas layanan 4G diperbaiki ketimbang langsung meloncat ke teknologi 5G.
Meski demikian, Huawei sendiri mengumumkan telah mengantongi 25 kontrak komersial untuk menggelar 5G dengan sejumlah operator dan mengapalkan lebih dari 10 ribu perangkat BTS 5G di seluruh dunia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: