Channel9.id-Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) menilai, pelaksanaan demokrasi di Indonesia, secara umum, kian membaik. Angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) juga meningkat. Namun, level kebebasan sipil mengalami penurunan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam rilis di kantor BPS. Jakarta, Senin (29/). Angka IDI meningkat dari 72,11 di tahun 2017 menjadi 72,39 (2018).
Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia.
Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan tiga aspek, 11 variabel, dan 28 indikator demokrasi.
Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu: (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
IDI 2018 mencapai angka 72,39 dalam skala 0 sampai 100. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan angka IDI 2017 yang sebesar 72,11.
Capaian kinerja demokrasi Indonesia tersebut masih berada pada kategori “sedang”.
IDI dari 2017–2018 dipengaruhi oleh penurunan aspek Kebebasan Sipil sebesar 0,29 poin (dari 78,75 menjadi 78,46), penurunan aspek Hak-hak Politik sebesar 0,84 poin (dari 66,63 menjadi 65,79) dan kenaikan aspek Lembaga Demokrasi sebesar 2,76 poin (dari 72,49 menjadi 75,25).
Aspek kebebasan sipil saat ini berada pada angka 78,46 persen. Turun dari 78,75 persen di tahun 2017. Aspek ini sempat memasuki kategori baik (di atas 80 persen) pada periode 2009-2011 dan tahun 2014-2015.