Channel9.id – Jakarta. Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) masih terus digalakkan Polri. Sudah ratusan tersangka TPPO yang ditindak.
Berdasarkan data Divisi Humas Polri, Satgas TPPO telah menetapkan sebanyak 919 tersangka dan menyelamatkan sebanyak 2.493 korban TPPO. Polri juga telah menerima 767 laporan terkait kasus TPPO ini.
“Sudah kita tindak lanjuti dengan melakukan berbagai macam kegiatan penegakan hukum dan sampai hari ini terus berlangsung yang sampai hari ini sudah berjumlah 900 tersangka yang kita amankan,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Sabtu (19/8/2023).
Dalam menjalankan aksinya, para pelaku menggunakan beragam modus, dengan rincian pekerja migran atau pembantu rumah tangga (PRT) sebanyak 519 orang, ABK sebanyak 9 orang, PSK sebanyak 225 orang, dan eksploitasi anak sebanyak 59 orang.
Penindakan terhadap pelaku TPPO ini menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kapolri kemudian menindaklanjuti arahan tersebut dengan membentuk Satgas TPPO yang diresmikan pada 5 Juni 2023.
Selain menindak para pelaku TPPO, Polri juga memberi jaminan keamanan bagi para korban. Ia menegaskan pemberantasan TPPO terus dilakukan.
Adapun pemberantasan TPPO ini menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) Ke-17 yang akan digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sigit berharap, pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bersama dalam menangani kejahatan transaksional (transnational crime).
“Kita harapkan nanti ada keputusan yang bisa kita kerja samakan terkait dengan pemberantasan kejahatan transnational crime di mana beberapa waktu yang lalu Pak Presiden menyampaikan masalah TPPO (tindak pidana perdagangan orang),” ujarnya.
Pori yang menjadi keketuaan AMMTC, kata Sigit, akan memanfaatkan kegiatan ini untuk mencapai kesepakatan bersama dengan menteri-menteri atau kepala kepolisian di ASEAN.
AMMTC ke-17 yang digelar pada 20-23 Agustus 2023 ini akan dipimpin langsung Kapolri Jenderal Sigit selaku Ketua AMMTC 2023. Ia pun berharap keputusan bersama tersebut menjadi catatan sejarah dalam penanganan kejahatan transnasional antarnegara ASEAN.
“Saya kira di kerja sama yang akan kita rumuskan nanti tentunya akan menjadi deklarasi yang bersejarah khususnya karena kita buat di Labuan Bajo salah satu tempat yang saat ini menjadi wisata super prioritas dan tentunya akan kita angkat terus jadi mudah-mudahan seluruh rangkaian bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Sebagai informasi, isu kejahatan transnasional yang dibahas di AMMTC ke-17 antara lain terorisme, perdagangan orang, kejahatan dunia maya, penyelundupan senjata, perdagangan satwa liar dan kayu ilegal, perdagangan obat-obatan terlarang, pencucian uang, kejahatan ekonomi internasional, pembajakan laut, dan penyelundupan manusia.
AMMTC ke-17 ini akan diikuti oleh 10 menteri negara ASEAN beserta anggota delegasinya; delegasi dari tiga mitra dialog yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan; Timor Leste sebagai observer; Chairman Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs (DGICM); dan Sekretaris Jenderal ASEAN. Total peserta kegiatan ini mencapai 275 orang.
Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat dan meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk pertukaran informasi mengenai isu-isu kejahatan transnasional dengan badan-badan sektoral ASEAN yang relevan dan meningkatkan kerja sama dengan Mitra Dialog ASEAN serta para pemangku kepentingan terkait.
Baca juga: Tetapkan Total 532 Tersangka, DPR Puji Komitmen Polri Berantas Kejahatan TPPO
HT