Lifestyle & Sport

Cara Efektif Gunakan Sabun dan Hand Sanitizer

Channel9.id-Jakarta. Sabun dan hand sanitizer memiliki efektifitasnya yang berbeda dalam membunuh virus Corona. Meski begitu, keduanya sama-sama memiliki komposisi kimia yang mampu melemahkan bahkan membunuh virus itu. Hal ini disampaikan oleh peneliti kimia Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) Joddy Arya Laksmono.

“Jika ditanya efektif mana antara sabun dengan hand sanitizer, maka yang perlu ditekankan bahwa kedua bahan tersebut baik sabun maupun hand sanitizer sama-sama memiliki komposisi kimia yang dapat melemahkan bahkan membunuh virus Covid-19,” jelas Joddy, Kamis (9/4).

Ia menyebut efektifitas kedua bahan kimia itu sebenarnya dilihat pada saat penggunaannya. Jika masih banyak air tersedia, mencuci tangan dengan sabun lebih baik dilakukan. Namun, jika sulit mendapatkan air bersih yang mengalir, maka penggunaan hand sanitizer bisa menjadi alternatif.

Joddy memaparkan secara ilmiah kaitan kimia antara sabun dengan virus Covid-19. Dia mengatakan Covid-19 terdiri dari tiga komponen utama, yakni asam ribonukleat, protein, dan lipid.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of New South Wales, Australia, menyebutkan bahwa dinding virus Covid-19 salah satunya terdiri dari serangkaian jaringan lemak bilayer.

Sementara itu, kata dia, komponen utama sabun adalah surfaktan. Senyawa kimia itu biasanya terdiri dari dua bagian yang berbeda dan memiliki sifat masing-masing. Bagian pertama adalah Head (kepala) biasanya memiliki sifat hidrofilik (polar), sedangkan bagian lainnya adalah Tail (ekor) biasanya memiliki sifat hidrofobik (non polar).

Joddy melanjutka, sabun bekerja dengan membentuk emulsi dengan suatu kotoran, di mana bagian ekor yang akan mengikat kotoran, serta bagian kepala yang akan berinteraksi dengan air pembilas. Interaksi ini menjadi cukup menarik manakala sabun melakukan kontak dengan virus Covid-19.

Mengenai hal itu, Joddy berkata sabun yang kontak dengan virus Covid-19 akan membentuk ikatan kimia antara bagian hidrofobik dari sabun dengan bagian lemak yang ada pada dinding virus. Sebab, dia menyebut salah satu bagian dinding virus Covid-19 adalah lapisan lemak bilayer. “Sehingga secara efektif sabun dapat mengikat dan meleburkan lapisan lemak yang terdapat pada dinding virus.

Tentunya dengan meleburnya dinding virus oleh sabun maka virus akan melemah dan akhirnya mati. Namun tentunya ada cara dan waktu kontak efektif penggunaan sabun untuk membunuh virus Covid-19,” ujarnya.

Sementara hand sanitizer, ia menjelaskan sesuai anjuran WHO terdiri dari beberapa komposisi kimia, seperti adalah alkohol dengan kadar minimal yang diperbolehkan adalah 70%. Menurut WHO, kata dia, alkohol merupakan bahan yang efektif untuk membunuh mikroba. “Hasil uji antimikroba untuk senyawa alkohol adalah dapat membunuh bakteri-bakteri patogen hanya dalam waktu 10-20 detik. Oleh karena itu secara umum alkohol banyak digunakan sebagai antiseptik pada dunia medis,” ujar Joddy.

Di sisi lain, Joddy menyampaikan mencuci tangan dengan sabun harus pada waktu efektif agar membunuh kuman. Sebagaimana dilaporkan oleh para peneliti dari University of New South Wales, Australia, mencuci tangan selama 30 detik dengan cara-cara yang benar seperti yang telah dianjurkan juga oleh Kemenkes maka akan sangat efektif untuk membunuh kuman.

“Sedangkan penggunaan hand sanitizer yang sesuai dengan anjuran WHO, minimal selama 10 detik sesuai dengan hasil uji antimikrobanya, maka akan sangat efektif untuk membunuh kuman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Joddy mengingatkan, hasil penelitian para peneliti dari Jepang menemukan virus Covid-19 banyak ditemukan juga pada sela-sela jari dan kuku, selain permukaan tangan. Maka dari itu, penggunaan sabun ataupun hand sanitizer harus sesuai dengan anjuran sehingga daya kerjanya efektif.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  3  =