Channel9.id-Jakarta. Pasien yang telah pulih dari Covid-19 bisa ‘berinteraksi’ dengan masyarakat selama tiga bulan. Demikian salah satu poin hasil revisi pedoman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terkait kapan dan siapa saja yang harus dikarantina.
“Orang yang dites positif Covid-19 tidak perlu dikarantina atau dites lagi hingga 3 bulan selama tidak menunjukkan gejala,” tulis CDC di laman resminya, Sabtu (15/8).
Pembaruan tersebut berdasarkan hasil penelitian yang menemukan bahwa, seseorang tidak akan terinfeksi kembali selama tiga bulan setelah pulih. Kendati demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan berapa lama imunitas itu dapat bertahan.
Asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Boston dr Joshua Barocas menjelaskan bahwa pembaruan CDC sejalan dengan gagasan bahwa seseorang tidak bisa terinfeksi virus dalam jangka waktu tiga bulan.
“Tentu saja ini tidak berarti orang tidak mungkin terinfeksi kembali,” ungkap Barocas, dikutip dari NBC News.
Ia menekankan, panduan CDC tidak boleh diglorifikasi dan menjadi sebuah indikasi bahwa kita bisa segera mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
CDC kemudian mengklarifikasi kepada CNN, bahwa hal ini tidak berarti seseorang kebal selama tiga bulan. Mereka mengaku pembaruan tersebut dibuat setelah melewati diskusi panjang dan spekulasi kemungkinan terinfeksi kembali.
“Ilmu pengetahuan ini tidak menyiratkan seseorang kebal terhadap infeksi reinfeksi SARS-CoV-2. Data terbaru hanya menunjukkan bahwa seseorang tidak memerlukan tes ulang dalam 3 bulan setelah infeksi,” demikian penjelasan CDC.
(LH)