Channel9.id-Jakarta. Mark Zuckerberg, CEO Facebook mengatakan bahwa perusahaan media sosial tersebut akan mengurangi jumlah konten politik di platformnya.
Dalam laporan pendapatan kuartal keempat perusahaan, Zuckerberg mengatakan bahwa ada banyak grup yang tidak diinginkan di platform media sosialnya. “Walaupun mereka tidak melanggar kebijakan Facebook”.
Zuckerberg juga mengatakan bahwa Facebook akan mengurangi jumlah konten politik di berandanya, meskipun Facebook sendiri masih mengusahakan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.
“Meskipun grup dan diskusi politik masih tetap ada di Facebook, salah satu masukan yang paling sering kami dengar dari komunitas kami saat ini adalah bahwa mereka tidak menginginkan politik dan harus berseteru untuk mendapatkan pengalaman terbaik mereka di Facebook,” tambah Zuckerberg.
Baca juga : Kembangkan AI, Facebook Makin Ramah untuk Tunanetra
Pernyataan ini diduga dikarenakan kejadian pada 6 Januari kemarin, dimana para pendukung Trump menyerbu Gedung Parlemen. Facebook telah menerima kritik dari banyak politisi karena menyangkal peran mereka dalam memberikan sebuah platform kepada para perusuh.
Senator Amerika, Ed Markey menulis dalam suratnya untuk Zuckerberg “Banyak grup Facebook (halaman di platform anda yang berfungsi sebagai forum untuk berkomunikasi tentang topik tertentu) menjadi tempat bertebarnya ujaran kebencian, banyaknya misinformasi, dan juga untuk mengkoordinasi tindak kekerasan, termasuk perencanaan secara eksplisit saat pemberontakan di AS Capitol pada 6 Januari 2021”.
Surat dari Ed Markey ini merujuk ke penyelidikan yang dilakukan oleh The Markup. Penyelidikan ini mengungkapkan bahwa Facebook terus merekomendasikan kelompok politik sepanjang Januari meskipun Mark Zuckerberg mengklaim bahwa Facebook telah berhenti merekomendasikan semua konten politik atau kelompok masalah sosial.
(RAG)