Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai tahun 2019 yang tercatat sebagai salah satu tahun terkering di Indonesia, telah memberikan pelajaran mengenai pentingnya optimalisasi sumber daya air. Balitbang https://litbang.pu.go.id/, Kementerian PUPR berusaha mengatasi kekeringan dan mencoba memenuhi kebutuhan air, dengan membuat solusi teknologi dalam bidang sumber daya air yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.
Menurut Lukman Hakim, PLT Kepala Badan Litbang PUPR menyatakan, salah satu solusi optimalisasi sumber daya air yang ditawarkan adalah teknologi Pompa Air Tenaga Hidro (PATH). https://litbang.pu.go.id/berita/view/1450/pilot-project-pompa-air-tenaga-hidro-path-di-pacitan-jawa-tengah .
Berbicara di Jakarta, selasa (12/3), Lukman menegaskan, teknologi PATH terbilang efektif. “Sudah diujicoba di berbagai lokasi di Indonesia sejak 2016,” katanya.PATH adalah teknologi untuk memompa air tanpa listrik.
Teknologi PATH menjadikan pompa air digerakan oleh tenaga putaran turbin penangkap tenaga air, tanpa melalui transformasi menjadi tenaga listrik.
Keunggulan dari PATH yaitu tidak membutuhkan biaya energi untuk operasi, karena energi yang digunakan untuk menaikkan muka air merupakan energi akibat terjunan air itu sendiri. “Makanya, kebutuhan biaya pemeliharaan menjadi rendah,” ujar Lukman.
Balitbang Kementerian PUPR memilih Kledung, Pacitan, Jawa Timur sebagai salah satu lokasi Pilot Project PATH. Diharapkan akan menjadi solusi bagi masyarakat wilayah tersebut untuk memecahkan masalah kekurangan air.
Keunggulan dari PATH adalah menggunakan energi air tanpa energi listrik atau bahan bakar minyak. Sistem dari teknologi tersebut adalah energi air menggerakkan turbin kemudian turbin langsung terhubung dengan pompa tanpa dikonversi terlebih dahulu ke energi listrik dan pompa yang beroperasi digunakan untuk menaikan air.
Meminjam energi air 250 liter/detik untuk menggerakkan turbin tinggi jatuh 4 meter dapat menaikan air sampai setinggi 300 meter dengan debit 1,3 liter/detik
Jumlah tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air baku untuk lebih dari 1.500 jiwa di Desa Kledung, Pacitan.
Pembangunan PATH di daerah tersebut melibatkan sekurangnya 35 orang yang merupakan warga sekitar. Mereka membangun ambang, kolam penenang, dan pemasangan instalasi pipa serta rumah pompa. Sementara untuk hal-hal teknis seperti turbin dan pompa dikerjakan oleh tenaga ahli yang terlatih.
Dengan memanfaatkan energi dari sumber daya alam, membuat PATH menjadi pompa air dengan energi mandiri. Tidak tergantung kepada listrik, bahan bakar minyak dan gas.Tak heran jika PATH ini menjadi produk andalan kementerian PUPR yang manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh rakyat.
