Channel9.id – Jakarta. Direktur riset Center for Strategic on Islamic and International Studies Dr. Ali Muhtarom menyampaikan, PKB menjadi salah satu pilihan warga Nahdliyyin meski mereka tidak terikat pada pilihan partai politik. Alasan ideologi menjadi jawaban paling rasional, mayoritas warga Nahdliyin memilih PKB.
“Terutama dalam isu-isu ideologi kebangsaan yang terus dikembangkan sebagai benteng dari munculnya gerakan ideologi keagamaan transnasional, ” kata Ali dalam rilis yang diterima, Sabtu 14 Mei 2022.
Pada saat yang sama, ajang untuk merebut pengaruh dari warga Nahdliyyin gencar dilakukan oleh Partai yang selama ini mengusung ideologi Islamisme. Partai itu secara intensif bersafari melakukan pendekatan kepada para tokoh NU di berbagai wilayah mayoritas jantung suara warga Nahdliyyin.
“Framing untuk merebut keterpengaruhan tersebut seperti akan memperjuangkan pahlawan Nasional dari sebagian tokoh yang menjadi simbol utama bagi warga Nahdliyyin, ” ujar Ali.
Menurut Ali, safari politik yang dilakukan oleh para pemimpin Parpol sah sah saja. Hal itu merupakan strategi untuk menaikkan elektabilitas Partai dan sebagai aset dukungan dalam kancah kontestasi Pemilu 2024 nanti.
Menurutnya, warga Nahdliyyin menjadi ajang perebutan suara karena suara warga Nahdliyyin akan signifikan untuk menaikkan elektabilitas Parpol yang berkepentingan.
“Ketika dihubungkan dengan safari politik presiden PKS ke beberapa jantung wilayah warga Nahdliyyin di Jawa Timur beberapa saat yang lalu, tentu saja akan memenuhi harapannya untuk menaikkan elektabilitas partainya karena bisa dipastikan bahwa soliditas suara pendukung PKS sebagai partai yang diikat dari kekuatan ideologi Islam politik tidak akan berubah, tinggal mencari tambahan lain, dan yang strategis itu adalah warga Nahdliyyin,” ujarnya.
Dalam rangka menghadapi kontestasi perebutan pengaruh ideologi tersebut menurut Ali, kecenderungan bahwa masyarakat Nahdliyyin akan sulit berpindah pilihan politiknya. Namun tidak menutup kemungkinan mereka tidak beralih pandangan politiknya ketika ada perubahan pola pendekatan seperti framing ingin memperjuangkan tokoh yang menjadi kunci warga Nahdliyyin sebagai pahlawan Nasional.
Ali masih berpandangan bahwa peluang warga Nahdliyyin dalam menyalurkan aspirasi politiknya masih berada di PKB, meskipun pada saat ini terdapat dinamika internal antara PKB dengan kekuatan kultural simpatisan PKB maupun dengan strukturtural PBNU.
“Namun kesamaan ideologi kebangsaan yang dibangun oleh para kyai pendiri PKB tetap menjadi spirit warga Nahdliyyin untuk bersatu. Untuk itu, jalan membangun kekuatan politik bagi warga Nahdliyyin, PKB tetap menjadi pilihan utama dengan syarat ada rekonsiliasi dengan PBNU melalui spirit mengembalikan PKB pada saat awal berdirinya,” ujarnya.
HY