Channel9.id-Jakarta. Eks Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan masalah keuangan di PT Asabri (Persero) lebih mungkin bisa diselesaikan ketimbang PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Ia menyatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, Benny Tjokrosauptro (Bentjok) dan Heru Hidayat sudah menandatangani surat pernyataan sanggup untuk mengatasi dana Asabri yang hilang.
Dahlan menyatakan berkaitan dengan kesanggupan Bentjok dan Heru tersebut, ada aset yang bisa dilirik direksi Asabri agar kerugian perusahaan bisa ditutup.
Untuk Bentjok misalnya, aset yang bisa dilirik berbentuk sebidang tanah yang berada di Maja, Serpong, Tangerang. Tanah tersebut bisa dilirik oleh Asabri maupun Kementerian BUMN untuk mengganti utang Bentjok.
“Memang bentuknya bukan uang kontan. Tapi bisa jadi uang,… kapan-kapan,” katanya seperti dikutip dari blognya, Senin (20/1).
Dahlan pula menyatakan supaya aset itu bisa digunakan untuk mengganti rugi Asbari, direksi perusahaan perlu melakukan negosiasi dengan cermat dengan Hanson. Dan untuk melakukan negosiasi tersebut Asabri punya punggung yang kuat.
“Tidak perlu sampai ada pistol ditodongkan ke kening. Tidak perlu membentak-bentak. Apalagi Bentjok sudah ditahan Kejaksaan Agung,” katanya.
Diketahui, kondisi keuangan Asabri dikabarkan sedang mengalami masalah. Menko Polhukam Mahfud MD pekan lalu menyebut modal Asabri dalam setahun kemarin anjlok Rp17 triliun dalam setahun.
Mahfud bilang penurunan modal tersebut kini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian. Ia mengaku mendapatkan ‘bisikan’ dari beberapa sumber bahwa ada indikasi penurunan modal tersebut terjadi akibat korupsi di tubuh Asabri.
“Saya bilang modalnya Asabri itu dalam satu tahun turun Rp17,6 triliun atau Rp17,4 triliun. Tapi prajurit, tentara, TNI, dan polisi jangan khawatir, karena uang (di Asabri) tidak habis,” ungkap Mahfud, Jumat (17/1).
(LH)