Channel9.id-Jakarta. Menyusul terbukanya fakta mengenai masalah keamanan kendaraan Tesla di media berbahasa Jerman, Handelsblatt proyek lain diduga mengalami problem. Salah satu dampaknya perusahaan Tesla menghadapi penurunan angka investasi.
Handelsblatt dilaporkan mendapatkan bocoran data dari mantan karyawan Tesla yang mencapai jumlah 23.000 files atau 100 Gigabits. Data tersebut mencakup data internal perusahaan. DI dalamnya termasuk laporan keselamatan penggunaan kendaraan produksi perusahaan tersebut di Asia, Amerika utara, dan Eropa pada 2015 sampai Maret 2022.
Wired mencatat, bahwa hal tersebut menampilkan gambaran problematis dan keterbatasan produsen kendaraan listrik tersebut. Tesla dinilai menyampaikan produk yang berbeda jauh dari yang diharapkan, teknologi autopilot kendaraan terbukti memiliki kesalahan fatal.
Keadaan tersebut dikabarkan berdampak pada kekhawatiran bagi investor perusahaan yang telah berkesimpulan mengenai keterbatasan teknis Tesla. Ditambah lagi pilian perusahaan yang tidak merilis produk baru sejak 2020, dianggap membuat Tesla tertinggal. Sedangkan produsen kendaraan lainnya sudah mulai mengembangkan sayap untuk produksi kendaraan listrik.
Ferdinand Dudenhoffer, seorang pengamat dari Centre for Automotive research di Jerman, menyebutkan bahwa perusahaan milik Elon Musk tersebut butuh kredibilitas. Pasalnya kebocoran data perusahaan dalam dokumen dapat saja mengakhiri penggunaan teknologi autopilot yang jadi cirikhas produk Tesla.
Berita mengenai kerentanan sistem autopilot yang dimuat media dianggap sebagai kabar mengejutkan. Matthias Schmidt, pengamat otomotif independent asal Berlin, menyebutkan kabar tersebut tidak terlalu mengejutkan. Dia sendiri mengutip data yang mencatat angka kematian yang berkaitan dengan kendaraan Tesla mencapai 393, sedangkan jumlah kematian yang disebabkan oleh fungsi autopilot mencapai 33 kasus.
Baca juga: Masalah Informasi Keamanan Berkendara Tesla Bocor ke Publik
Tesla sendiri dikabarkan telah kehilangan sebagian besar sahamnya. Pada 2021, angkanya mencapai puncak dengan harga 407.36 Dollar Amerika dan kini menjadi setengahnya di angka 184.47 pada tanggal 25 Mei.
(FB)