Channel9.id-Jakarta. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan, Kasan, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi akan mengalami perlambatan sekitar 0,23 persen. Perlambatan tersebut menyusul perkiraan penurunan ekonomi Cina sebesar 1 persen sebagai dampak wabah virus corona.
Proyeksi perlambatan perekonomian pemerintah tersebut lebih rendah dari Bank Dunia. Lembaga keuangan duni itu memperkirakan penurunan ekonomi Indonesia sekitar 0,3 persen.
“Perhitungan tim saya, bukan 0,3 persen. Setiap 1 persen GDP (gross domestic product) Cina, penurunannya di Indonesia 0,23 persen. Bukan menghibur, tapi berdasarkan fakta-fakta yang kami temukan secara ilmiah,” kata Kasan, Selasa, 11 Februari 2020.
Menurut Kasan, apabila pertumbuhan ekonomi Cina turun dari 6 menjadi 5 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok 5,3 persen tahun ini juga dihitung akan terkoreksi. Selain itu, dampak dari virus corona juga akan menyasar pada kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Januari 2020, begitu pula di sejumlah negara lainnya.
Kasan mengatakan Bea Cukai Cina belum merilis angka ekspor dan impor terbaru. Namun ada beberapa negara negara yang juga mitra dagang Indonesia sudah merilis data selama Januari lalu. “Semuanya turun, dan sangat signifikan,”ujarnya. Beberapa negara yang kinerja ekspor dan impornya terdampak yaitu Brazil, Vietnam, Korea Selatan, Chili, dan Pakistan.