Nasional

Darmansjah Djumala: Pertemuan Megawati dan Paus Fransiskus Membawa Misi Toleransi Pancasila

Channel9.id-Jakarta. Direktur Eksekutif Pusat Studi Pancasila (PSP), Universitas Pancasila Darmansjah Djumala mengungkapkan, pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Paus Fransiskus di Vatikan bukan sekadar silaturahmi diplomatik biasa.

Menurutnya, dalam perspektif kebijakan hubungan luar negeri Indonesia, pertemuan itu dapat dimaknai sebagai membawa misi strategis, yaitu mempromosikan nilai toleransi yang sudah menjadi living values di masyarakat Indonesia sebagai refleksi nilai utama Pancasila.

kunjungan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ke Vatikan, 18 Desember 2023.

Dalam keterangan tertulisnya, Dr. Djumala, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Austria dan PBB di Wina,  m

”Dalam pergaulan internasional Indonesia sudah terlanjur dikenal sebagai negara mayoritas Muslim yang demokratis, toleran dan moderat, yang dapat menerima dan menghargai keberagaman. Justru dengan citra negara mayoritas Muslim yang demokratis, toleran, moderat dan hargai keberagaman itu Indonesia mendapat tempat istimewa dalam arus utama politik global,”jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis 21/12/2023.

Djumala melanjutkan, ketika mispersepsi Barat terhadap Islam yang dianggap anti-demokrasi – seperti ditunjukkan oleh negara-negara di kawasan Arab dan Timur Tengah yang dilanda konflik, Indonesia justru menunjukkan pada dunia bahwa Islam itu compatible, bersesuaian dengan dan dapat berjalan bergandengan tangan dengan Islam. Indonesia adalah role model sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tapi pada saat bersamaan menjunjung tinggi nilai demokrasi.

”Perpaduan nilai etika dan moral sesuai ajaran Islam serta nilai demokrasi itu melahirkan karakter bangsa yang toleran, moderat dan menghargai keberagaman,”tuturnya.

Lebih lanjut Djumala mengatakan, ketika Megawati membahas isu toleransi dengan Paus Fransiskus sejatinya Megawati secara tidak langsung sedang mempromosikan nilai Pancasila. Dengan dianugerahkannya Memory of the World oleh UNESCO atas pidato Bung Karn0 di PBB pada 1960 tentang Pancasila (To Build the Wolrd Anew),  masyarakat internasional paham bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang terefleksi dalam peradaban manusia di berbagai belahan dunia. Pancasila adalah ideologi perdamaian.

Paham politik yang mempersatukan, kata Djumala, bukan memisahkan manusia. Persatuan bangsa tak akan tercipta tanpa ada toleransi.  Oleh karena itulah, ketika bicara toleransi dengan Paus sejatinya Megawati sedang mempromosikan Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal.

Baca juga: Jokowi Enggan Tanggapi Tudingan Megawati soal Penguasa seperti Orba

“Saya menduga Paus sepandangan dengan Megawati ketika membahas isu toleransi. Toleransi dan kerukunan umat beragama akan bermuara pada perdamaian dunia.  Mungkin karena itu Paus menyatakan harapannya agar toleransi di Indonesai dapat terus dipertahankan”, tutup Djumala.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  12  =  19