Debat AS, Tiongkok, dan Rusia Soal Korea Utara
Internasional

Debat AS, Tiongkok, dan Rusia Soal Korea Utara

Channel9.id-Jakarta. Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia beradu debat pada pertemuan PBB Senin lalu mengenai semakin menjamurnya uji coba persenjataan yang dilakukan oleh Korea Utara beberapa waktu ini, Selasa (21/3).

Ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan setelah Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua terbersarnya, Hwangsong-I7, pada hari Kamis lalu. Korea Utara saat ini masih dibawah sanksi PBB atas program rudal dan nuklirnya sejak tahun 2006.

Tiongkok dan Rusia menyalahkan latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan karena dianggap telah memprovokasi Korea Utara, sedangkan Amerika menyalahkan Tiongkok dan Rusia karena telah melindungi Korea Utara dari sanksi-sanksi lainnya.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam perdebatan itu mengatakan “Saya sungguh khawatir dengan adanya perbedaan pendapat ini yang telah mencegah lainnya untuk bertindak cepat dalam mengatasi kasus ini,” ujarnya saat pertemuan tersebut.

Perwakilan dari Rusia di PBB, Anna Evstigneeva menajelaskan bahwa latihan gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan sangatlah tak beralasan, sedangkan perwakilan Tiongkok di PBB, Geng Shuang, mempertanyakan apakah benar latihan itu adalah latihan pertahanan dan menambahkan bahwa kedua negara itu telah memanaskan situasi di Semenanjung Korea.

“Latihan ini sudah ada dari dahulu, kegiatan ini adalah kegiatan rutin kami. Latihan gabungan kami murni latihan pertahanan. Amerika Serikat sama sekali tak mempunyai niatan buruk terhadap Korea Utara,” bela perwakilan Amerika Serikat di PBB, Linda Thomas Greenfield.

Perdebatan ini juga merembet sampai ke aliansi AUKUS yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Rusia dan Tiongkok mempertanyakan aliansi tersebut yang mana Amerika Serikat dan Inggris akan memberikan kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia.

AS dan Inggris menepis kekhawatiran Tiongkok dan Rusi aitu dan mengatakan bahwa AUKUS tidak melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.

“Program nuklir dan rudal balistik Korea Utara telah melanggar lebih dari satu resolusi dewan keamanan PBB. Jadi tentu ini tak bisa disamakan dengan AUKUS,” ujar perwakilan Inggris di PBB, James Kariuki pada pertemuan tersebut.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

37  +    =  41