Channel9.id-Jakarta. Bukan lagi rahasia umum bahwa media sosial kini telah merambah ke tangan anak-anak. Tak ayal bila banyak perusahaan media yang dituntut untuk membuat platformnya ramah dan aman bagi anak.
Menanggapi hal itu, TikTok lantas memperbarui fiturnya sehingga memungkinkan para orang tua bisa mengontrol akun anak-anak–khususnya usia remaja.
Adapun fitur tersehut dinamakan ‘Family Pairing’. Dengan fitur ini, para orang tua bisa menonaktifkan komentar pada video anak mereka secara menyeluruh, atau hanya teman si anak saja yang bisa berkomentar.
Baca juga : Gagal Beli TikTok, Microsoft Pastikan Layanannya Membaik
Selain itu, akun orang tua yang ditautkan ke akun anak bisa diatur menjadi akun mereka pribadi, memastikan fungsi pencarian untuk konten, pengguna, tagar atau suara, dan membatasi siapa yang bisa melihat video anak mereka.
Tak hanya itu orang tua bisa mengecek berapa lama anak-anak menghabiskan waktunya di TikTok dan membatasi konten yang mereka lihat di feed mereka.
TikTok juga memungkinkan anak-anak untuk mendaftar dan membuat akun jika mereka berusia di atas 13 tahun.
Untuk diketahui, selama ini TikTok tidak meminta verifikasi sehingga beberapa anak di bawah 13 tahun telah mendaftar dengan berbohong tentang usia mereka, demikian menurut Regulator Inggris Ofcom, dikutip dari CNBC.
Menurut Alexandra Evans, Kepala Kebijakan Publik Keselamatan Anak untuk TikTok di Eropa, fitur yang telah diluncurkan sejak Maret lalu bisa menyentuh hati para orangtua. Kini, fitur ‘Family Pairing’, sudah dirilis secara global.
“Pembaruan yang kami lakukan hari ini adalah yang terbaru dari serangkaian langkah yang telah diambil untuk memberi keluarga alat yang mereka butuhkan untuk menciptakan pengalaman TikTok yang tepat untuk mereka,” ujar Evans.
“Kami tahu bahwa ketika orang merasa aman, mereka merasa bebas untuk mengekspresikan kreativitas mereka – itulah mengapa keselamatan adalah inti dari semua yang kami lakukan,” lanjutnya.
Sebagai informasi, pada April, TikTok melarang pengguna di bawah 16 tahun untuk mengirim pesan langsung di platformnya. Hal ini menjadi perusahaan media sosial pertama yang memblokir pesan pribadi antarremaja secara global.
(LH)