Channel9.id – Jakarta. Densus 88 Antiteror Polri melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap dua terduga teroris Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 6 Januari 2021.
Tindakan tegas tersebut dilakukan karena kedua terduga teroris, Moh Rizaldy S dan Sanjai Ajis melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Sehingga Densus 88 Polri terpaksa menembak mati keduanya.
“Masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu 6 Januari 2020.
Baca juga : Densus 88 Tangkap Diduga Jaringan Teroris
Argo menjelaskan, kedua terduga teroris itu merupakan pendukung ideologi khilafah. Mereka sebelumnya bersama ratusan jamaah menyatakan baiat ke ISIS pada 2015 lalu di Pondok Pesantren Aridho pimpinan Basri.
Basri sendiri juga terlibat dalam kasus teror dan telah meninggal di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan.
“Pada 2016, bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan ISIS di Suriah, namun dapat dibatalkan di Bandara Soekarno Hatta,” katanya.
Kedua terduga teroris itu juga diduga mengadakan kajian khusus pendukung daulah di Villa Mutiara dan Yayasan Aridho. Mereka juga tercatat pernah terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral ZOLO Philipina.
“Mengikuti pelatihan menembak dan naik gunung pada 2020, menjadi fasilitator pelarian Andi Baso, pelaku teror bom Gereja Oukumene Samarinda pada 2017,” pungkasnya.
(HY)
