Channel9.id-Jakarta. Di masa pandemi COVID-19 ini, ada banyak orang Indonesia yang menaruh minat pada obat-obatan tradisional seperti jamu. Terutama yang dipercaya bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain mudah didapat dan terjangkau, khasiatnya juga cukup menjanjikan. Apalagi kalau khasiatnya sudah diteliti dan terbukti secara medis.
Meski begitu, Kamu mesti memerhatikan berbagai hal sebelum mengonsumsinya, seperti higienitas, keamanan, dosis, dan sebagainya. Untuk lebih lanjut, berikut ini penjelasannya.
1. Higienitas dalam proses pembuatan
Hal pertama yang harus diperhatikan ialah pastikan jamu dibuat tanpa bahan kimia, tanpa bahan pengawet, dan higienis dalam pembuatannya. Pada jamu segar—bukan hasil produksi industri jamu, hal-hal itu sulit dipastikan kecuali kalau meraciknya sendiri. Oleh karenanya, belilah jamu segar dari orang yang bisa dipercaya.
2. Dikonsumsi sebelum makan
Kamu disarankan mengonsumsi jamu segar sebelum makan, karena mayoritas jamu ini berkhasiat melancarkan proses pencernaan. Tapi jika Kamu punya masalah pencernaan, seperti maag, sebaiknya mengonsumsi jamu sesudah makan.
3. Tetap makan dan minum
Jamu tak bisa menggantikan asupan makanan dan air putih. Oleh karena itu, pastikan Kamu penuhi kebutuhan air putih minimal 2 liter sehari dan asupan nutrisi seimbang.
Sementara itu, minum jamu tanpa asupan air putih yang cukup bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti gangguan fungsi ginjal. Tanpa asupan makanan, konsumsi jamu tanpa asupan makanan bergizi berisiko membuat pencernaan terganggu.
4. Sesuai dosis
Konsumsi jamu harus sesuai dengan kebutuhan. Adapun batas maksimal mengonsumsinya adalah 4 gelas jamu dalam sehari.
Sementara itu, untuk jamu hasil produksi industri, hal yang harus diperhatikan kurang lebih sama seperti di atas. Namun, coba pastikan bahwa jamu ini telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, BPOM sendiri menyarankan konsumen untuk memastikan sejumlah informasi, kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa.
Disebutkan bahwa kemasan harus dalam keadaan baik, tersegel, dan tidak rusak. Perlu pula membaca informasi, seperti komposisi, khasiat, dan label peringatan, pada label kemasan. Selain itu, pastikan bahwa produk punya izin edar BPOM RI TR /BPOM RI TL. Kemudian, yang tak kalah penting, cek tanggal kedaluwarsa. Jangan dikonsumsi kalau tak punya tanggal kedaluwarsa.
Perlu dicatat, baik jamu segar maupun produksi industri sebaiknya jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat lain. Jika ingin mengonsumsinya di hari yang sama, berilah jeda minimal 2 jam.
Bagi Kamu yang punya penyakit penyerta, misalnya penyakit tekanan darah tinggi atau diabetes, wajib konsultasi terlebih dulu kepada dokter jika ingin mengonsumsi obat atau jamu tradisional.
(LH)