Hot Topic

Desa Sidakarya Desak Realisasi Pembangunan Terminal LNG

Channel9.id-Denpasar. Warga Desa Sidakarya mendesak agar pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) dan penataan Pantai Sidakarya segera dilakukan. Hal ini tertuang dalam kesepakatan antara Desa Serangan, Sesetan, Sidakarya, dan Sanur Kauh.

Perbekel Desa Sidakarya Wayan Madrayasa mengatakan adanya pembangunan Terminal LNG ini merupakan salah satu upaya dalam mandiri energi.

 “LNG ini sangat kita butuhkan untuk mengurangi pasokan listrik dari luar Bali. Kami sudah melalukan aksi damai dengan pemasangan baliho pada Bulan April lalu sebagai bentuk dukungan. Apa yang kami lakukan ini sudah kami Parum-kan bersama tokoh-tokoh masyarakat kami. Masyarakat sangat mendukung sekali, berharap secepatnya direalisasikan,” kata Madrayasa saat peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong dan juga HUT ke-41 Desa, Kamis (18/5) di kawasan Manggrove.

“Apapun program dari pemerintah ini, kami sangat mendukung sekali. Apalagi dalam kaitannya penataan (kawasan) ini,” lanjutnya.

Alasannya, dengan adanya pembangunan tersebut, tentunya akan dilakukan penataan kawasan dan akses masuk. Selain itu juga akan memiliki dampak positif baik itu secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

“Kami sangat mendukung. Selain akses tadi, disamping itu berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat dan generasi muda kita kedepannya,” tuturnya.

Untuk itu, Desa Sidakarya melakukan upaya penghijauan untuk menjaga lingkungan dilakukan oleh warga, di lingkungan Mangrove.

Dalam kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak. Mulai Desa Adat, Desa Dinas Sidakarya, Badan Permasyarakatan Desa (BPD), Kerthi Bali Sejahtera (KBS), LPM, kelompok nelayan, dan tokoh muda Desa Sidakarya.

Madrayasa menjelaskan, pihaknya sengaja menggelar acara penghijauan dan bersih-bersih pantai, selain dalam rangka HUT Desa, agar masyarakat lebih memahami potensi pantai dalam kegiatan keagamaan.

“Supaya masyarakat semakin tahu dan paham bahwa inilah pantai Desa Sidakarya yang bisa kita gunakan untuk kegiatan keagamaan,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini akses yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Mengingat, untuk menuju kawasan Manggrove masih tergolong sulit. Yakni harus menggunakan jukung melalui desa sebelah yakni Sanur Kauh.

Begitu juga dengan kondisi pantai terisolir, bahkan banyak sampah dan manggrove yang kering. Desa Sidakarya telah menyampaikan aspirasinya terkait akses menuju pantai.

Baca juga: Warga Desa Adat tak Sepakat Terminal LNG Ditarik ke Laut

“Kita sudah membuat permohonan ke Provinsi supaya Bapak Gubernur terketuk hatinya untuk segera merealisasikan akses untuk masuk ke pantai niki,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  1  =  4