Channel9.id-Jambi. Strategi yang bisa dilakukan dalam penanganan penularan Covid-19 oleh para ahli dunia fokus kepada dua strategi utama, yaitu strategi 3M dan 3T. 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, and treatment).
Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada acara kegiatan Rakor Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Satuan Tugas Covid-19 di Provinsi Jambi, di Ballroom Swissbell Hotel Jambi, Rabu (26/08).
“Strategi 3M dan 3T, yang diterjemahkan ke dalam bahasa kita menjadi 3M dan 3T, yaitu membuat perilaku masyarakat patuh untuk memakai masker, rajin mencuci tangan dengan apapun yang bisa menghancurkan virus itu, baik dengan sabun yang mengandung eter atau hand sanitizer berbasis alkohol berbasis klorin, dan lain-lain, yang ketiga adalah menjaga jarak,”ujar Tito.
Ia menjelaskan, penularan virus Covid-19 itu melalui sistem pernapasan melalui percikan droplet, batuk, bersin, bicara yang keras, lalu semburan halus yang disebut aerosol.
“Selain itu airborne ini juga yang bisa menjadi media penularan, termasuk klaster-klaster di rumah, di kantor, di ruangan tertutup yang ada ber-AC,” jelas Tito.
Menurutnya, penerapan 3M banyak salah kaprah dalam praktiknya dan harus benar-benar diperhatikan cara penerapan 3M tersebut secara benar.
“Mencuci tangan banyak yang salah kaprah. Sering mencuci tangan itu betul, tapi sebetulnya mencuci tangan setiap saat ketika memegang benda yang diduga pernah dipegang oleh orang lain,” terangnya.
Soal 3T, Tito menjelaskan, pertama melakukan testing yang masif dan agresif. Kemudian ketika bertemu yang positif segera melakukan tracing, kontak-kontaknya siapa saja yang positif untuk dilakukan isolasi.
“Ketiga melakukan treatment dengan baik. Saya sarankan ada rumah sakit Covid khusus di tiap provinsi dan kabupaten/kota,”tutupnya.