Channel9.id-Jakarta. Artis multitalenta Dian Sastrowardoyo berbagi pengalaman seputar dirinya yang baru memulai karier sebagai sutradara menjelang usia 40-an dengan film debutnya bertajuk ‘Nougat’ yang menjadi salah satu bagian dari antologi Quarantine Tales saat pandemi beberapa tahun lalu.
“Saya mau kasih pesan ke perempuan-perempuan di luar sana bahwa life begins at 40, jadi jangan ragu untuk memulai hidup kamu,” kata Dian Sastrowardoyo kepada wartawan, beberapa waktu yang lalu.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Jakarta, 16 Maret 1982 itu menerangkan, bahwa tidak ada kata terlambat dalam memulai sesuatu yang baru dalam hidup, termasuk melakukan eksplorasi passion di bidang yang diinginkan. “Banyak orang yang meragukan keputusannya itu karena menilai usia menjelang 40-an sudah cukup terlambat untuk memulai sesuatu yang baru, “ terangnya.
Dian mengaku dia sendiri sudah di atas 30 tahun. “Tahun ini aku berusia 42, kadang-kadang kita seperti harus menerima status quo dalam hidup kita,” beber pemain serial “Gadis Kretek” itu.
Menurut Dian, ia melihat tidak bisa menemukan kembali dirinya terus-menerus, apalagi setelah pandemi dan itu adalah kesempatan untuk belajar. “Akhirnya aku di usia 41 aku memberanikan diri untuk belajar script writing dan akhirnya aku mulai menulis karyaku sendiri,” paparnya.
Berkat kegigihannya, Dian berhasil merampungkan karya film perdananya ‘Nougat’. Sebuah film pendek yang mengisahkan hubungan keluarga yang terpisah jarak selama masa pandemi, dan memperlihatkan upaya mereka untuk tetap terhubung dan berdamai dengan situasi yang tidak menentu.
Dian pun mengajak Adinia Wirasti, Marisa Anita, dan Faradina Mufti untuk ikut terlibat dalam film garapannya itu.
Setelah itu, Dian semakin mantap mengembangkan karier penyutradarannya lewat film ‘Dini Hari (Daybreak)’ pada tahun 2022 dan tayang di sejumlah festival lokal, antara lain JAFF dan Jakarta Film Week 2022.
Terbaru, Dian kembali menelurkan karya film pendek teranyarnya berjudul ‘Kotak’ yang menjadi refleksi tentang hubungan manusia dengan alam, dan dikemas melalui bahasa tari. Karya filmnya itu pun berhasil ditayangkan dalam ajang Indonesia Bertutur 2024 yang digelar di Indonesia beberapa waktu lalu.
“(Di usia) 42 tahun, akhirnya saya memberanikan diri untuk menulis dan menyutradarai film pendek saya yang pertama,” tegas Dian.
“Itu adalah sebuah gerakan untuk gaining up of the comfort zone, itu cukup menakutkan, tapi saat kita jalani kayak melakukan sesuatu yang baik untuk diri kita sendiri,” pungkas Dian.
Baca juga: Dian Sastrowardoyo Siap Bintangi Film Drama ‘Mothernet’
Kontributor: Akhmad Sekhu