Channel9.id-Jakarta. Kamu pasti merasa lebih sehat setelah menjalani perilaku hidup bersih, seperti sikat gigi, cuci tangan, dan lain sebagainya. Eits, tapi jangan terlalu percaya diri dulu. Pasalnya, ada banyak perilaku hidup bersih yang ternyata bisa merusak kesehatan, lo. Hampir pasti Kamu tak menyadarinya. Duh!
Lantas, apa saja sih dan ke depannya, apa yang harus dilakukan?
1. Menutup mulut dengan tangan saat bersin
Kamu mungkin berpikir bahwa menutup mulut saat bersin bisa mencegah penyebaran virus ke orang lain. Asalkan tertutup, mungkin itu yang Kamu pikirkan. Sebetulnya, kebiasaan ini sebaiknya dihindari. Apalagi di situasi pandemi COVID-19 ini—yang risikonya lebih besar dan serius daripada flu biasa.
Pasalnya, virus yang di hidung atau mulut akan berpindah ke tanganmu. Jika tak segera cuci tangan, virus itu akan berpindah ke benda apa pun yang Kamu sentuh. Jadi, kebiasaan ini bisa yang menyebabkan penyakit sangat mudah menular.
Nah, sangat disarankan untuk menggunakan masker hidung untuk mencegah penyebaran virus.
2. Mengunakan hand sanitizer
Menjaga kebersihan tangan merupakan hal yang mutlak dilakukan, lebih-lebih di masa pandemi COVID-19 seperti ini. Kamu bisa mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Perihal hand sanitizer, sebaiknya digunakan kondisi darurat, di mana tak ada air dan sabun. Pasalnya, sejumlah senyawa yang dikandungnya, seperti triclosan, bisphenol A, alkohol, dan zat pembersih lain, bisa berdampak buruk pada kesehatan. Zat-zat ini berisiko meningkatkan resisitensi bakteri, memengaruhi hormon, dan membuat kulit tangan kering. Oleh karenanya, Kamu lebih disarankan untuk menuci tangan dengan sabun, daripada menggunakan hand sanitizer.
3. Sering eksfoliasi kulit
Eksfoliasi bisa mengangkat sel-sel kulit mati. Idealnya, perawatan ini dilakukan dua kali seminggu untuk kulit normal dan sekali seminggu untuk kulit sensitif.
Namun, jika terlalu sering dilakukan, minyak alami kulit bisa hilang sehingga kulit menjadi kering dan mudah terkena iritasi. Apalagi juga menggosok kulit terlalu keras selama ekfoliasi.
4. Membersihkan telinga dengan cotton bud
Telinga sebetulnya tak perlu dibersihkan, sebab biasanya kotoran keluar dengan sendirinya, menurut Reader’s Digest. Meski demikian, masih ada orang yang merasa ‘gatal’ untuk membersihkannya, dengan cotton bud, misalnya.
Baca juga : Sekilas Soal Kebersihan dan Kesehatan Telinga
Membersihkan telinga dengan cotton bud sebetulnya sangat tak disarankan. Pasalnya, sembari membersihkan telinga, cotton bud juga mendorong kotoran telinga semakin dalam dan padat. Adapun kotoran yang terambil hanya sedikit.
Semakin sering menggunakan cotton bud, semakin banyak kotoran yang terdorong dan akhirnya menyumbat lubang telinga—atau impaksi serumen. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pendengaran, seperti sendai berdengung hingga infeksi.
5. Sikat gigi setelah makan
Beberapa orang sengaja langsung sikat gigi setelah makan untuk menghilangkan makanan yang terselip. Apakah Kamu juga melakukannya? Kebiasaan ini lebih baik dihindari.
Pasalnya, setelah makanan dilumat di mulut, makanan tersebut menghasilkan asam seperti asam sitrat. Jika Kamu langsung sikat gigi setelah makan, asam yang masih menempel di gigi itu akan terserap ke email gigi dan mengikis bagian dalamnya. Nah, kondisi ini bisa membikin dentin gigi melemah sehingga gigi menjadi sensitif.
Nah, untuk mencegah terjadinya hal itu, setidaknya beri jeda 30-60 menit sebelum sikat gigi.
6. Terlalu lama mandi atau berendam air panas
Meski menyehatkan, mandi atau berendam air panas bisa menghilangkan minyak alami kulit jika dilakukan terlalu lama. Sehingga, kulit menjadi kering dan mudah iritasi.
Maka dari itu, penting bagi Kamu untuk mengatur suhu air agar tak terlalu panas dan usahakan agar tak kelamaan mandi. Untuk orang dewasa, batas aman suhu agar kulit tak rusak ialah sekitar 41-42º Celsius dan durasi mandi tak lebih dari 10 menit.
(LH)