Hot Topic Nasional

Dikritik DPR Banyak Main Sosmed, Jubir Menparekraf: Ingat, Ini Era 4.0!

Channel9.id-Jakarta. Juru Bicara (Jubir) MenparekrafSandiaga Salahuddin Uno, Kawendra Lukistian merespon kritik Anggota Komisi X DPR Putra Nababan terhadap unggahan Sandiaga di media sosial. Kawendra menjawab tudingan Putra yang menilai Sandi lebih sering bersosmed ketimbang melakukan kerja nyata. Ia mengatakan bahwa unggahan Sandi di media sosial merupakan bagian dari pekerjaan.

“Kemudian bila beliau sering mengunggah postingan di sosial media, tentu itu merupakan bagian dari pekerjaan dan komitmen beliau terhadap keterbukaan informasi. Ingat ini era 4,0, jadi masyarakat perlu tau apa saja yang dilakukan beliau sebagai menteri,” ujarnya, Kamis (28/01).

“Anda pun harusnya begitu jadi anggota DPR-RI lebih banyak postingan tentang apa yang dilakukan. Silakan introspeksi,” imbuhnya.

Baca juga: Dinilai Menyindir Komisi X, Legislator Ini Minta Menparekraf Berhenti Ciptakan Sensasi 

Kawendra juga mengatakan, Putra Nababan tidak perlu berlebihan menanggapi unggahan menteri pariwisata ekonomi kreatif tersebut.

‘”Seharusnya santai saja, enggak perlu baper, enggak perlu lebay ah! Itu sekadar jokes. Tapi karena menghargai teman-teman dewan, jadi sudah dihapus postingannya,” katanya.

Sebelumnya Anggota Komisi X DPR Putra Nababan bereaksi keras terhadap konten video yang diunggah Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno di akun Twitter dan Instagram Sandiaga @sandiuno beberapa waktu lalu.

Menurutnya, konten yang diunggah Sandi di media sosialnya tersebut dinilai telah menyindir Komisi X DPR lantaran menganggap sebagian anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi.

Diketahui bahwa unggahan tersebut kini telah dihapus. Meskipun demikian, politikus PDI Perjuangan tersebut  meminta agar Sandi memberikan klarifikasi terkait unggahannya tersebut.

“158 ribu lebih masyarakat yang sudah membaca unggahan itu pasti berpikir anggota Komisi X tidak memenuhi undangan lari pagi dan tidak berkenan melihat langsung usaha ekonomi kreatif, padahal undangannya fiktif dan rekayasa saja. Jadi kebohongan publik ini harus diklarifikasi,” kata Putra, Rabu (27/01).

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  31  =  37