Hot Topic

Dikritik Sampah, Anies Merasa Diwarisi Masalah dari Gubernur Sebelumnya

Channel9.id-Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi kritikan terkait pengelolaan sampah di DKI Jakarta yang ditujukan kepada dirinya adalah salah alamat. Anies menyebut masalah sampah adalah warisan dari gubernur-gubernur sebelumnya.

Anies mengatakan, dia sedang berjuang untuk mengatasi persoalan sampah di DKI Jakarta, karena sebelum masa pemerintahaanya belum ada pengelolaan sampah.

Hal ini dikatakan Anies untuk menanggapi pernyataan anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus terkait Jakarta yang belum mampu mengelola sampah padahal memiliki anggaran pengelolaan sampah yang besar. 

“Sebetulnya beliau Bapak Bestari itu menceritakan pengelolaan sampah selama ini. Saya sedang mengubah. Sebelum saya bertugas tidak ada pengelolaan ITF [intermediate treatment facility],” kata Anies di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (31/7). 

Sementara itu diketahui pembangunan ITF untuk mengelola sampah belum rampung. Oleh karena itu menurutnya pengelolaan sampah dimulai dengan mengubah kebiasaan hanya memungut sampah menjadi pengelolaan mengurangi sumber sampah. 

“Kita mau mengelola. Mengelola itu artinya dari mulai sumbernya sudah mulai ditata,” kata Anies. 

Terkait pengelolaan itu Anies belum membeberkan secara detil bagaimana bentuknya. Namun ia mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan perubahan roadmap

Sebelumnya, Bestari Barus yang merupakan Ketua Fraksi Nasdem, tempat pembuangan sampah di Bantargebang Kota Bekasi akan overload pada 2021. Sementara Pemprov DKI baru berencana membangun TPA pada tahun 2020.

Saat itu Bestari dan beberapa Anggota DPRD tengah berkunjung ke Surabaya dan bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismarini pada 29 Juli lalu.  Rombongan melakukan kunjungan kerja ke Surabaya dengan alasan karena banyak hal yang patut ditiru dari teknologi pengelolaan sampah yang telah diterapkan di Surabaya. 

Bestari pun sempat menyinggung nama Risma untuk diboyong memimpin Ibu Kota. Salah satu alasannya, Risma dipandang mampu mengatasi masalah sampah yang mendesak di Jakarta.

“Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau Pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta,” kata Bestari yang disambut tepuk tangan peserta studi banding tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

80  +    =  82