Dikritik Tak Transparan, Facebook Akhirnya Rilis Laporan yang Sempat Ditangguhkan
Techno

Dikritik Tak Transparan, Facebook Akhirnya Rilis Laporan yang Sempat Ditangguhkan

Channel9.id-Jakarta. Pada Sabtu (21/8) malam lalu, Facebook merilis laporan tentang unggahan yang paling banyak dilihat di platformnya selama kuartal pertama 2021. Perusahaan sebelumnya tak akan merilis laporan ini ke publik, karena akan membuat citranya buruk.

Sebagaimana laporan New York Times—yang mendapat salinan laporan tersebut sebelum Facebook merilisnya, unggahan yang paling banyak dilihat di Facebook antara Januari dan Maret 2021 adalah berita soal kematian seorang dokter di Florida yang dikaitkan dengan vaksin COVID-19.

Baca juga: Tak Mau Dicap Buruk, Facebook Sembunyikan Laporannya

Manajer komunikasi kebijakan Facebook Andy Stone mengatakan bahwa pengkritik merasa tidak adil karena Facebook tak merilis laporan itu. Untuk itu, pihaknya mencoba membongkar kompleksitas bagaimana menangani unggahan yang paling banyak dilihat itu.

“Outlet berita menulis tentang dokter Florida selatan yang meninggal. Ketika koroner merilis penyebab kematian, Chicago Tribune menambahkan pembaruan ke cerita aslinya; NYTimes tidak. Apakah benar (jika Facebook) menghapus cerita Times karena itu adalah informasi COVID yang salah?” ujar Stone, melalui Twitter-nya, Sabtu (20/8). “Tentu saja tidak. Tidak ada yang benar-benar menyarankan ini dan saya juga. Tapi itu menggambarkan betapa sulitnya menetapkan informasi yang salah.”

Stone mengatakan Facebook menahan laporan Januari hingga Maret karena ada perbaikan sistem. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait perbaikan apa. Ia justru melampirkan tautan laporan kuartal pertama.

“Terkait pertanyaan laporan yang belum dirilis di awal tahun ini dan mengapa kami menahannya. Kami menahannya karena ada perbaikan pada sistem yang ingin kami buat,” tuturnya.

Apa yang dirilis Facebook pada 18 Agustus adalah laporan yang menunjukkan konten yang paling banyak dilihat di News Feed dari April hingga Juni, kuartal kedua. Laporan menunjukkan gambaran perusahaan yang lebih cerah; pos yang paling banyak dilihat di kuartal kedua adalah teka-teki kata yang mengundang pengguna untuk memilih tiga kata pertama yang mereka lihat.

Selanjutnya, unggahan Facebook kedua yang paling banyak yaitu meminta pengguna berusia di atas 30 tahun untuk mengunggah foto diri mereka yang tampak lebih muda. Adapun domain yang paling banyak dilihat termasuk YouTube, UNICEF, Spotify, dan CBS News. Di antara sepuluh tautan teratas, yang paling banyak dilihat adalah GIF anak kucing, dan halaman tanggapan UNICEF untuk krisis COVID-19 di India.

Tak jelas mengapa Facebook memutuskan untuk merilis laporan tentang konten populer. Namun, kritik terhadap perusahaan terkait penanganan informasi COVID-19 yang menyesatkan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Bahkan, Pemerintahan Joe Biden di Amerika Serikat telah mendesak Facebook dan platform media sosial lainnya untuk bekerja lebih baik dalam menangani informasi yang menyesatkan tentang vaksin COVID-19 di platform mereka.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  29  =  33