Channel9.id-Jakarta. YouTube berencana membayar $100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun kepada kreator yang menggunakan YouTube Shorts sepanjang tahun depan. Adapun fitur tersebut merupakan pesaing TikTok.
Dikutip dari The Verge pada Rabu (12/5), platform streaming video itu berniat mendorong para kreator untuk terus menggunakan fitur barunya itu—yang tak bisa menghasilkan uang secara otomatis bagi kreator.
Baca juga : YouTube Longgarkan Aturan Iklan, Konten Terkait Narkoba Bisa Dimonetisasi
YouTube mengatakan pihaknya akan memantau para kreator setiap bulan, untuk mencari paling banyak terlibat dan tampil di platformnya. Perusahaan juga menyebutkan ribuan kreator bisa mendapat bayaran setiap bulan. Meski demikian, perusahaan tak merinci seberapa besar penghasilan yang bisa didapat kreator.
Perihal Shorts, YouTube mengatakan siapa saja bisa mengunggah konten melalui fitur ini. Namun, satu-satunya syarat ialah konten harus asli dan mematuhi kebijakan YouTube.
Lebih lanjut, pembayaran itu mula-mula akan tersedia di Amerika Serikat dan India. Ke depannya, YouTube berencana untuk memperluasnya ke lebih banyak wilayah. Namun, belum ada tanggal pasti kapan perusahaan akan melakukan pembayaran, yang jelas kebijakan ini akan berlangsung tahun ini hingga 2022.
Diketahui, Shorts dirilis oleh YouTube pada Maret lalu. Fitur ini memungkinkan pengguna bisa melihat video pendek di aplikasi seluler YouTube. Sama seperti TikTok atau Instagram Reels, pengguna bisa menggeser dari satu video ke video berikutnya.
Adapun pendekatan yang dilakukan oleh YouTube—yakni membayar kreator yang menggunakan fitur pesaing TikTok—juga dilakukan oleh perusahaan lain. Mereka berniat kreator agar tetap menggunakan platform mereka.
Pada Juli 2020, TikTok meluncurkan dana $200 juta untuk para kreator. Kemudian pada November 2020, Snapchat membayar $1 juta per hari untuk jangka waktu tertentu setelah pesaing TikTok-nya, Spotlight.
(LH)