DPP GMNI, Kapolri Berani Otokritik Bagi Kemajuan Polri
Nasional

DPP GMNI, Kapolri Berani Otokritik Bagi Kemajuan Polri

Channel9.id – Jakarta. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terbilang punya kedekatan dengan para mahasiswa dan para pemuda. Kapolri tidak segan mendatangi demo mahasiswa. Kapolri tidak risih mendatangi demo mahasiswa. Bahkan dia berorasi di atas mobil komando saat BEM SI  menggelar aksi di depan gedung DPR.

Begitupun Kapolri dekat dengan para aktivis mahasiswa Kelompok Cipayung. Bahkan 27 Juni 2022 lalu, Kapolri meresmikan Rumah Kebangsaan yang diinisiasi para aktivis Kelompok Cipayung Plus. Jenderal Listyo Sigit Prabowo selalu tertarik dan mendukung kreativitas dan inovasi mahasiswa dan pemuda untuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebaliknya mahasiswa respek dan apresiatif terhadap kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Polri. Kepemimpinan Kapolri dinilai membawa angin segar bagi reformasi di tubuh Korps Bhayangkara.

Baca juga: Pagelaran Wayang Kulit, Kapolri: Pelestarian Budaya Hingga Dekat Dengan Masyarakat

Di HUT Bhayangkara ke-76 tahun 2022, banyak pujian dan apreasi atas kesungguhan Kapolri terus memajukan institusi Polri. Kapolri punya keinginan besar membawa Polri menjadi institusi yang modern, terbuka, dan terus mau memperbaiki diri lebih baik kedepannya.

Keberanian dan komitmen Jenderal Listo Sigit Prabowo melakakukan perbaikan di intern insitusi Polri itu, menurut Ketum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Arjuna Putra Aldino, Sabtu (2/7/2022), menilai ada perubahan ke arah lebih baik di tubuh Polri saat ini. Dia menilai Pak Sigit punya keberanian melakukan otokritik bagi dirinya dan institusi Polri. Bagi GMNI, sikap otokritik Kapolri itu merupakan sebuah kemajuan luar biasa.

Menurut Ketum GMNI, dalam satu organisasi besar seperti Polri oknum-oknum sudah dipastikan ada. Tapi di era Pak Sigit ini, Ketum GMNI sangat mengapresiasi keberanian melakukan otikritik demi perubahan menuju kemajuan institusi Polri.

Publik tidak akan lupa dengan sikap tegas Kapolri pada awal Januari 2022, dia menyatakan dengan tegas akan memberhentikan jajaran di bawahnya yang melakukan pelanggaran hukum. Bagi Kapolri kasus penyimpangan oleh oknum anggota akan berdampak pada anggota polisi yang lain. Terutama terkait pelanggaran asusila, narkoba, melakukan kejahatan yang mengakibatkan korban jiwa atau benda, Kapolri sudah dipastikan akan memberhentikan oknum anggotanya.

Dengan demikian Kapolri menunjukkan sikap kepemimpinan yang fair. Ada oknum anggota yang bersalah tidak ditutup-tutupi, bahkan sebaliknya oknum tersebut akan ditindak tegas demi perbaikan. Dengan begitu, Kapolri telah membangun kultur institusi Polri yang sehat.

Sebagai upaya otokritik Polri itu, Arjuna kemudian menyinggung tentang Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengawasan Melekat (Waskat) di Lingkungan Polri. Dalam perkap tersebut, diatur soal atasan bisa disanksi bila anggotanya dinyatakan bersalalah.

Aturan yang tegas dalam Perkap itu, memastikan ada proses reformasi di internal Polri, misalya banyak penegakkan disiplin di polisi yang diberlakukan. Bahkan Kapolri sangat tegas kalau ada Polres, Polda yang tidak menegakkan disiplin maka terkena sanksi. Sehingga bila ada oknum anggota yang melanggar hukum sementara pimpinan tidak menindaknya, sudah otomatis pimpinan itu akan terkena tindakan tegas.

Dari catatan media massa yang dihimpun, di tahun 2021, sudah ada seratusan lebih oknum anggota Polri yang dipecat dengan tidak hormat. Mereka dipecat karena pelanggaran etika, moral, dan melanggar hukum. Di tahun ini saja ada puluhan anggota yang terkena sanksi pemecetan. Jadi untuk reformasi ke arah perubahan dan kemajuan Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membuktikan komitmen dan kesungguhannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24  +    =  30