Dua Kapal Laut Selandia Baru Bawa Air Bersih untuk Tonga
Internasional

Dua Kapal Laut Selandia Baru Bawa Air Bersih untuk Tonga

Channel9.id-Tonga. Dua kapal angkatan laut Selandia Baru yang membawa suplai air bersih diperkirakan akan tiba di Tonga pada hari Jumat nanti, Rabu (19/1/2022). Negara kepulauan Pasifik itu mengalami krisis air bersih setelah dilanda erupsi gunung berapi dan tsunami yang membuat Tonga terisolasi dari seluruh dunia.

Ratusan rumah di salah satu pulau kecil Tonga telah hancur dan setidaknya tiga orang telah menjadi korban jiwa pada peristiwa gunung meletus Sabtu lalu. Letusan itu memicu tsunami yang menyapu pulau tersebut.

Dengan bandaranya dikabuti oleh debu vulkanik dan jaringan komunikasi yang mengalami dampak terburuk karena putusnya kabel di bawah laut. Informasi yang didapat soal Tonga sejauh ini berasal dari tim pesawat pengintai.

Palang Merah Internasional mengungkapkan kalau tim mereka yang di Tonga sudah mengkonfirmasi bahwa air laut dari tsunami dan debu vulkanik telah mencemari sumber air minum puluhan ribu penduduk Tonga.

“Mengamankan akses air minum bersih adalah prioritas paling utama … karena ada risiko tinggi beragam penyakit seperti kolera dan diare,” ujar Katie Greenwood, kepala delegasi Palang Merah Internasional untuk Kepulauan Pasifik, dalam pernyataannya.

Simon Griffiths, kapten Aotearoa, menyebutkan kalau kapalnya membawa 250,000 liter air bersih, dan mempunyai kapasitas untuk memproduksi 70,000 liter lainnya selama sehari. Selain air bersih, ia juga membawa barang bantuan lainnya.

“Untuk seluruh rakyat Tonga, kami akan segera datang membawa air bersih untuk kalian,” seru Griffiths dalam rilisnya.

Negara lain dan badan-badan internasional lainnya, termasuk PBB, juga sedang menyusun rencana bantuannya.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Cina menuturkan kalau mereka juga akan mengirimkan bantuan, termasuk air dan makanan, ketika Bandara Internasional Fua’amotu di Tonga kembali dibuka. Dikabarkan kalau bandara itu tak mengalami kerusakan namun ditutupi oleh debu vulkanik, yang mana akan dibersihkan secara manual.

“Kami kira debu itu akan sudah dibersihkan semuanya kemarin, namun ternyata belum karena masih banyak debu vulkanik yang terus berjatuhan,” ujar wakil koordinator PBB di Fiji, Jonathan Veitch pada hari Rabu.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

76  +    =  79