Channel9.id-Jakarta. Dua dari empat warga Amerika Serikat yang diculik saat melintasi daerah perbatasan Meksiko ditemukan telah tewas, Kamis (8/3).
“Dari empat korban penculikan, dua diantaranya meninggal, satu mengalami luka-luka, dan satu lainnya dalam keadaan baik-baik saja,” ujar Gubernur Tamaulipas, Americo Villarreal, dalam pernyataannya kepada Presiden Meksiko via telepon.
Pihak berwenang mengatakan dua yang meninggal itu adalah pria, begitupun yang mengalami luka-luka. Sementara itu, korban yang tak mengalami luka-luka adalah wanita.
Gedung Putih mengkonfirmasi soal informasi tersebut dan mengutarakan bela sungkawanya kepada keluarga korban.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Meksiko untuk memastikan para pelaku dapat diadili dengan seadil-adilnya,” ujar juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.
Jaksa Umum Amerika Serikat Merrick Garland, sementara itu, mengatakan “Para kartel itu bertanggung jawab atas kematian korban,” ujarnya.
“Administrasi Penegak Hukum Narkoba (DEA) dan FBI sedang melakukan segala upaya untuk melacak dan menangkap para pemimpin kartel dan juga koneksi-koneksi yang mereka punya,” lanjutnya.
Jaksa Umum Tamaulipas, Iriving Barrios, di Twitter mengatakan bahwa dua pria AS yang meninggal itu sudah dipulangkan ke Texas.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan satu korban sedang dalam pengamanan pemerintah.
Baca juga: AS dan Meksiko Bekerja Sama untuk Selamatkan Empat Korban Penculikan di Tamaulipas
Keempat korban penculikan di Meksiko itu dilaporkan merupakan warga dari North Carolina yang pergi dari Texas ke Matamoros, Meksiko, pada Jumat lalu. Beberapa saat setelah masuk ke Matamoros, minivan putih mereka ditembaki kelompok bersenjata. Pihak keamanan Meksiko mengatakan bahwa keempat warga AS itu masuk ke daerah konflik dua kelompok kartel yang sedang berseteru.
Setelah ditembaki, keempat warga AS itu kemudian dipaksa pindah ke mobil kartel dan dibawa pergi. Pemerintah Meksiko mengatakan bahwa ada seorang wanita Meksiko juga yang tewas karena konflik dua kartel tersebut.
(RAG)