Lifestyle & Sport

Efek Overthinking Bagi Kesehatan

Channel9.id-Jakarta. Banyak orang yang kerap overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan, bahkan menjadi kebiasaan. Tak masalah jika berpikir berat untuk mencari solusi. Namun, jika memikirkan sesuatu secara berlebihan tanpa pencarian solusi, yang ada hanya penyesalan hal yang telah lalu.

Lebih jauh, kebiasaan tersebut juga bisa memberi efek negatif pada segala aspek kehidupan personal, termasuk kesehatan, seperti berikut ini.

Menguras energi
Overthinking pun menguras energi dan mental, dan cenderung mengarah ke sesuatu yang tidak produktif. Dilansir laman Huffington Post, ketika kebanyakan berpikir dan stres, tubuh akan menghasilkan kortisol bisa membuat kelelahan.

Memicu tekanan darah tinggi, bahkan penyakit kardiovaskular
Memikiran hal yang membuat stres secara terus-menerus bisa membuat tekanan darah meningkat. Tekanan darah tinggi diketahui bisa memicu beragam masalah kesehatan, seperti kerusakan arteri dan demensia, bahkan dapat menyebabkan stroke, dikutip dari Mayo Clinic.

Hormon tidak seimbang
Pikiran yang fokus pada hal-hal yang menbuat stres bisa mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan menghancurkan zat kimia otak yang diperlukan untuk membuat bahagia.

Mengganggu selera makan
Overthinking mempengaruhi selera makan, ada yang nafsu makannya menurun dan ada yang meningkat.

Studi dari Harvard University menemukan bahwa kortisol atau hormon yang diproduksi tubuh saat stres akan meningkatkan nafsu makan. Memang, kebanyakan orang memilih makanan lezat dan tak sehat saat stres.

Kesulitan tidur
Untuk tidur, tubuh harus tenang. Detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan turun. Namun, jika sedang overthinking, tubuh justru dalam mode bersemangat yang membuat kesulitan tidur. Bahkan, bisa membuat kelelahan.

Kurang kreatif
Studi di jurnal Nature menyebutkan, bila bagian-bagian tertentu dari otak dan proses kognitif tenang, seseorang bisa menjadi lebih kreatif. Sebaliknya, kebiasaan overthinking bisa memengaruhi mental, dan membuat pikiran macet dan sulit menemukan ide baru.

Studi serupa yang dilakukan oleh Stanford University pun mendapat kesimpulan yang sama. Para peneliti sebelumnya meminta para peserta untuk menggambar objek yang mudah hingga sulit. Semakin sulit gambar, semakin banyak peserta yang harus berpikir, sehingga peserta justru semakin kurang kreatif gambar mereka. Sementara, semakin sedikit pikiran, gambar justru semakin kreatif gambarnya. Intinya, terlalu banyak pikiran justru kreativitas semakin terbatas.

Jika overthinking sudah menguasai hidup Anda, sebaiknya Anda mencari upaya agar tidak berlarut-larut. Mula-mula, Anda bisa mencari akar penyebab stres, meditasi, hingga mengunjungi terapis.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  22  =  26