Channel9.id-Jakarta. Elon Musk memperingatkan para karyawan Twitter untuk bersiap-siap menghadapi masa sulit di masa mendatang. Ia juga mengatakan akan mengakhiri sistem kerja jarak jauh atau work from home (WFH). Berbagai peringatan ini ia sampaikan melalui email kepada para karyawan, dilansir dari Engadget.
Musk turut memperingatkan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) yang sedang melemah akan menyulitkan Twitter. Diketahui, analis memproyeksikan pertumbuhan iklan di Twitter bakal lebih lambat di 2023. Selaku perusahaan yang mengandalkan bisnis periklanan—di mana pendapatannya berasal dari iklan sekitar 90 persen, Twitter akan sangat terdampak perekonomian AS itu.
Pendapatan iklan Twitter juga akan dipengaruhi oleh manajemen situs Musk yang kacau balau. Sejumlah perusahaan besar, termasuk asuransi Allianz dan produsen mobil Audi, telah menghentikan pengeluaran iklan di Twitter sebagai tanggapan atas pengambilalihan Musk dan ambisinya untuk mengurangi moderasi di situs tersebut.
Saat Q&A dengan publik pada Rabu (9/11), Musk mengatakan kepada pengiklan bahwa dia telah mendengar aspirasi para pengiklan. Ia mengatakan bahwa Twitter belum mengubah kebijakan moderasi konten platform.
Lebih lanjut, Musk juga memberi tahu karyawan bahwa mereka mesti di kantor minimal 40 jam seminggu. Ia menambahkan dirinya akan menyetujui pekerjaan jarak jauh berdasarkan kasus tertentu.
Sebelumnya, Musk mengatakan dirinya menentang sistem kerja jarak jauh. Namun, kemudian di Juni lalu ketika Q&A dengan karyawan Twitter, ia mengatakan bahwa pekerja “luar biasa” akan diizinkan untuk melanjutkan kerja jarak jauh.
“Jalan di depan akan sulit dan akan membutuhkan kerja keras agar berhasil,” ujar Musk, dikutip dari Bloomberg. Ia kemudian menambahkan, “selama beberapa hari ke depan, prioritas utama adalah menemukan dan menangguhkan setiap bot/troll/spam yang terverifikasi.”