Channel9.id-Jakarta. Sebelum membeli Twitter secara resmi, Elon Musk berupaya meyakinkan para pengiklan di platform bahwa ia tak akan mengubah platform menjadi “neraka untuk semua,” ujar Musk, dikutip dari Engadget.
Melalui unggahannya pada Kamis (27/10), Musk menjelaskan mengapa dia ingin membeli Twitter. Ia juga menuturkan tak ada niat untuk meledakkan bisnis periklanannya.
“Ada banyak spekulasi mengenai alasan mengapa saya membeli Twitter, dan mengenai pikiran saya tentang iklan,” tulisnya. “Sebagian besar salah. Twitter jelas tak bisa menjadi ‘neraka yang bebas untuk semua’—di mana siapa pun bisa mengatakan apa pun tanpa konsekuensi!”
Sebelumnya, Musk mengatakan akan melonggarkan aturan moderasi konten Twitter, dan menghapus aturan melarang akun secara permanen. Rencana ini menuai protes dari para karyawan Twitter dan membuat para pengiklan Twitter jadi khawatir. Menurut laporan Wall Street Journal, sejumlah pengiklan bahkan mengancam akan menangguhkan semua iklan mereka, jika Twitter mengizinkan akun Donald Trump. Sebab, dari penyataannya, ada kemungkinan Musk membuka kembali akun Trump.
Musk memang tak membantah komentar tersebut. Namun, ia mengatakan ingin menjadikan Twitter sebagai tempat yang “hangat dan ramah untuk semua.” Dia menambahkan bahwa orang harus bisa memilih pengalaman, termasuk di Twitter, sesuai preferensi. “Sama seperti ketika Anda memilih, misalnya, menonton film atau bermain video game mulai dari segala usia hingga dewasa.”
Sebagai informasi, komentar Musk tadi disampaikan setelah ia mengunjungi markas besar Twitter dan mengatakan tak akan memecat 75 persen staf Twitter—seperti yang dilaporkan sebelumnya. Dia juga bertemu dengan COO Twitter Sarah Personette, yang men-tweet bahwa dia berdiskusi dengan CEO Tesla. “Komitmen berkelanjutan kami terhadap keamanan merek bagi pengiklan tetap tidak berubah,” tulisnya.
Perihal periklanan, sikap Musk sangat berbeda dari mantan CEO Jack Dorsey. Dorsey mengatakan kepada Musk bahwa Twitter “tidak bisa memiliki model iklan” dan menyarankan bahwa Twitter harus tetap menjaga fungsi dasarnya—sebagaimana aplikasi Signal yang fokus pada perpesanan.
“Saya juga sangat percaya bahwa iklan, jika dilakukan dengan benar, bisa menyenangkan, menghibur, dan informatif,” tulis Musk. “Supaya hal itu terwujud, penting untuk menunjukkan kepada pengguna Twitter iklan yang serelevan mungkin dengan kebutuhan mereka… iklan yang sangat relevan sebenarnya adalah konten.”
“Pada dasarnya, Twitter ingin menjadi platform periklanan paling dihormati di dunia yang memperkuat merek Anda dan mengembangkan perusahaan Anda,” lanjutnya.