Channel9.id-Jakarta. Pada Selasa (19/12) lalu, Elon Musk mengatakan akan akan tetap bertanggung jawab atas Twitter meski sudah mengundurkan diri sebagai CEO. Sementara itu, posisi CEO akan dipegang oleh “orang yang cukup bodoh,” menurutnya.
Hal itu Musk sampaikan sebagai tanggapan atas jajak pendapat atau “polling” yang dibuatnya baru-baru ini. Ia bertanya kepada audiens apakah ia harus mundur sebagai CEO. Hasilnya, 58 persen menjawab “ya”.
Mengingat Twitter lebih banyak mengandalkan perangkat lunak dan server (terutama setelah PHK massal), Musk tentunya punya kendali langsung atas platform. Bahkan kendatipun ia bukan CEO-nya.
Musk punya kendali de-facto atas produk di Twitter. Jadi, ya, pada akhirnya Musk tetap menjadi pemilik Twitter.
Fakta tersebut tentnya mengecewakan bagi mereka yang berharap Musk mengundurkan diri sebagai CEO Twitter.
Sebagai informasi, Musk tertarik pada Twitter, termasuk membuat fitur berlangganan di platform. Namun, di lain sisi, Musk harus memenuhi ekspektasi investor Tesla.
Untuk diketahui, harga saham Tesla jatuh sejak Musk membeli Twitter, turun hampir $100 sejak 1 November, menjadi sekitar $137 pada Selasa (19/12).
Sementara itu, Musk berkali-kali menyalahkan penurunan suku bunga yang membuat menabung daripada berinvestasi. Namun, investor Tesla khawatir bagaimana kekacauan yang disebabkan oleh Musk di Twitter mencerminkan perusahaannya yang lain, yakni Tesla.
“Satu-satunya masalah adalah CEO di Twitter setiap hari membahas masalah Hunter Biden,” kata Ross Gerber, kepala perusahaan yang berinvestasi di Tesla. Selain itu, tampaknya sebagian uang dari penjualan Tesla digunakan oleh Musk untuk membantu menopang Twitter.
Meski begitu, kiranya Musk tak berniat meninggalkan Twitter dalam waktu dekat. Lalu jika memang posisi CEO akan digantikan orang lain, kemungkinan ia ditugaskan untuk tak membuat kebijakan baru, termasuk terkait pengiklan. Namun, tampaknya Musk bakal tetap menjadi “Chief Twit”.
