Channel9.id-Jakarta. Pada Jumat (11/2) lalu, Dewan Penerbit Eropa (European Publishers Council/EPC) mengeluhkan tindakan Google yang telah memonopoli bisnis periklanan digital, yang artinya menyalahi aturan antimonopoli. Pengaduan ini berpotensi memperkuat penyelidikan perusahaan oleh Kepala Antimonopoli Uni Eropa Margrethe Vestager.
Untuk diketahui, Google Alphabet Inc. menghasilkan pendapatan $147 miliar (Rp2.108 triliun) dari iklan online pada 2020 lalu. Angka ini lebih banyak daripada perusahaan lain mana pun di dunia, di mana YouTube dan Gmail berkontribusi besar sebagai pundi-pundi keuntungan Google.
Adapun pendapatan Google paling banyak berasal dari iklan, yakni sekitar 16% dari total seluruh pendapatan. Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi Google untuk menjual iklan di situs web dan aplikasi mereka.
Pada Juni lalu, Komisi Eropa membuka penyelidikan untuk memastikan apakah Google memang hanya memberi layanan teknologi iklannya sendiri, sehingga merugikan kompetitor, pengiklan, dan penerbit online. Sebelumnya, badan perdagangan penerbit—yang anggotanya termasuk Axel Springer (SPRGn.S), News UK, Conde Nast, Bonnier News dan Editorial Prensa Iberica—mengajukan keluhan kepada mereka dan menuduh Google mencengkeram adtech atas penerbit pers.
“Sudah saatnya bagi Komisi Eropa untuk menerapkan tindakan pada Google yang benar-benar bisa mengubah tindakannya, bukan hanya sekadar menentang,” tutur Ketua EPC Christian Van Thillo, dikutip dari Reuters (13/2). “Google telah mengontrol ujung ke ujung rantai teknologi iklan, menguasai pangsa pasar setinggi 90-100% di segmen rantai teknologi iklan.”
Vestager, yang telah mendenda Google lebih dari 8 miliar euro ($9,2 miliar atau Rp131 triliun) dalam beberapa tahun terakhir karena praktik antipersaingan dalam tiga kasus, tahun lalu meluncurkan penyelidikan terhadap bisnis periklanan digital Google.
Sementara itu, Google mengatakan penerbit mendapat manfaat dari layanan adtech-nya. “Ketika penerbit memilih untuk menggunakan layanan periklanan kami, mereka mempertahankan sebagian besar pendapatan dan setiap tahun kami membayar miliaran dolar langsung ke mitra penerbit di jaringan iklan kami,” kata juru bicara Google.
(LH)