Facebook Akan Kurangi Distribusi Konten dan Iklan Politik
Techno

Facebook Akan Kurangi Distribusi Konten dan Iklan Politik

Channel9.id-Jakarta. Mulai pekan ini, Facebook akan mengurangi distribusi konten politik di beranda atau News Feed penggunanya yang tersebar di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Selain itu, media sosial ini pun akan mengurangi penayangan iklan politik di platformnya. Upaya tersebut diawali dengan uji coba.

“Kami akan secara berkala mengurangi distribusi konten politik di News Feed dengan skala kecil di Kanada, Brasil, dan Indonesia pekan ini. Kemudian di Amerika Serikat pada pekan-pekan mendatang,” kata Direktur Manajemen Produk Facebook Aastha Gupta, melalui keterangan resmi pada Rabu (10/2) lalu.

Guna memaparkan, Facebook akan menyurvei sejumlah orang yang mendapat pengalaman selama uji coba tersebut. Tepatnya, perusahaan ini akan mengukur respons mereka terhadap konten politik yang muncul di laman utama, yang kemudian akan dibuat kategori peringkat. Adapun tujuannya untuk memastikan efektivitas dari mekanisme baru tersebut.

Sekadar informasi, Facebook memberi pengecualian untuk informasi terkait Covid-19 dari akun milik lembaga resmi dan kantor/layanan pemerintahan maupun dunia.

Tujuan lain dari uji coba tersebut ialah untuk mencari solusi berinteraksi dengan iklan politik dalam platform, namun tak menampik adanya perbedaan preferensi masing-masing pengguna.

Gupta menjelaskan, menurut hasil analisis internalnya di Amerika Serikat, iklan politik menguasai 6% dari konten yang dilihat pengguna di Facebook.

Kendati setiap pengguna memiliki News Feed yang berbeda, ia melanjutkan, keberadaan konten politik akan berdampak pada pengalaman pengguna secara keseluruhan. Karenanya, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan dalam rapat, bahwa pengguna tak ingin konten politik mengambil alih News Feed.

“Selama beberapa bulan ke depan, kami akan bekerja lebih baik untuk memahami orang-orang dengan berbagai preferensi akan konten politik dan mencoba melakukan sejumlah tes untuk pendekatan tersebut,” ujar Gupta.

“Penting untuk dicatat bahwa kami tak menghapus konten politik dari Facebook begitu saja,” pungkasnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  55  =  63