Techno

Facebook Sempat Berjaya, Berpolemik Kemudian

Channel9.id-Jakarta. Akhir Mei lalu, Facebook membiarkan unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Trump yang mengandung hoaks dan ujaran kebencian di platformnya. Mengenai hal ini, CEO Facebook Mark Zuckerberg berdalih bahwa perusahaannya bukanlah penentu kebenaran.

Setelah sikap tersebut diambil, karyawan Facebook melakukan protes dengan aksi mogok.

Zuckerberg mengatakan tindakannya sesuai dengan prinsip dan kebijakan Facebook, dalam mendukung kebebasan berbicara. Ia mengaku telah berdiskusi dengan pejabat kebijakan dan pakar lainnya di Facebook. Hingga akhirnya memutuskan bahwa unggahan Trump tidak melanggar kebijakan Facebook.

Kendati kontroversial, Facebook tetap merupakan perusahaan yang menguntungkan untuk kepentingan promosi perusahaan. Jumlah pengguna Facebook mencapai 2,6 miliar hingga kuartal pertama 2020, dilansir dari Statista.

Diketahui, platform yang didirikan pada 2004 tersebut menjadi layanan jejaring sosial terbesar berdasarkan jangkauan global dan total pengguna aktif. Padahal layanan itu awalnya hanya tersedia untuk siswa Harvard. Namun, kemudian Facebook diperluas ke universitas regional hingga pengguna global berusia 13 atau lebih.

Melompat ke 2012, di kuartal ketiga, jumlah pengguna aktif Facebook lebih dari satu miliar. Pengguna aktif adalah mereka yang telah masuk ke Facebook selama 30 hari terakhir. Kemudian di kuartal terakhir, hampir tiga miliar orang menggunakan setidaknya satu dari produk inti perusahaan, yakni Facebook, WhatsApp, Instagram, atau Messenger setiap bulan.

Statista menyebut pendapatan Facebook tumbuh dari US$7,87 miliar pada 2013 menjadi US$70,7 miliar pada 2018. Di tahun itu, jejaring sosial mengakumulasi laba bersih US$18,49 miliar, menempati urutan pertama di antara perusahaan media sosial dalam pendapatan tahunan.

Mayoritas pendapatan Facebook dihasilkan dari iklan, pergeseran pola belanja ke online juga mendukung penghasilan. Pendapatan lainnya adalah pemasaran dan promosi online selama acara-acara seperti pemilihan AS pada 2016.

Di sektor iklan, Facebook diproyeksikan menghasilkan US$94,69 miliar pada 2021, naik dari US$55,01 miliar pada 2018. Tahun ini, pendapatan Facebook dari iklan sudah mencapai US$80.93 miliar meningkat dari tahun 2019 sebesar US$67.37 miliar.

Namun, belum sampai di 2021, banyak perusahaan besar menyatakan tidak akan memasang iklan di Facebook, setidaknya di 2020 ini. Misalnya, Unilever, Coca-cola, dan The North Face.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =