Channel9.id-Filipina. Filipina dalam pernyataan tegasnya mengutuk tindakan tiga penjaga pantai Cina yang dilaporkan telah menghalangi dan menembakkan water cannon kepada perahu pemasok yang menuju pulau karang Filipina di Laut Cina Selatan, Kamis (18/11/2021).
Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin menyebutkan tidak ada yang mengalami luka-luka pada insiden Kamis di Second Thomas Shoal namun perahu-perahu Filipina, yang sedang mengangkut suplai makanan kepada para personil militer disana, terpaksa harus balik arah.
“Cina tidak mempunyai kekuasaan hukum di sekitar daerah sini. Dan mereka harus menarik diri mereka dan segera pulang,” ujar Locsin dalam pernyataannya. Ia juga mengingatkan Cina kalau kapal publik dilindungi oleh Perjanjian Keamanan Filipina-Amerika Serikat.
Locsin mengungkapkan kalau ia sudah menyerukan pernyataan tegasnya kepada duta besar Cina di Manila. Ia mengeluarkan “kemarahan rakyat Filipina, kutukan dan protes terhadap insiden tersebut”.
Kedutaan Cina di Filipina masih belum mengeluarkan komentarnya mengenai insiden tersebut.
Second Thomas Shoal, yang terletak 195 km dari Palawan, berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina dan sekelompok kontingen kecil militer telah menguasai pulau tersebut sejak tahun 1999 dengan mendaratkan kapal angkatan laut di karang secara sengaja.
Cina menganggap shoal tersebut sebagai bagian dari wilayahnya karena berada di dalam “sembilan garis-garis” yang digambarkan hampir ke seluruh perairan Laut Cina Selatan. Menurut keputusan tahun 2016, garis Cina tersebut tidak mempunyai dasar hukum.
Locsin mengatakan kegagalan Cina untuk menahan dirinya telah mengancam hubungan spesial antar kedua negara.
Kantor Kepresidenan Rodrigo Duterte, yang merupakan pendukung kuat Cina, menyebutkan kalau mereka mengetahui soal insiden shoal tersebut.
“Kami akan terus mempertahankan kedaulatan, hak, dan yurisdiksi kami,” ujar juru bicara Karlo Nograles.
Sebelum insiden tersebut, Penasihat Keamanan Nasional Hermogenes Esperon menyebutkan kalau pihak otoritas telah menyadari adanya kehadiran milisi maritim Cina yang tak biasa di dekat pulau karang Filipina dan juga di pulau Thitu. Cina membantah telah melakukan operasi milisi.
Dilaporkan ada 19 kapal laut di dekat Second Thomas Shoal pada minggu lalu, 45 lainnya di dekat pulau Thitu, ujar Esperon kepada para wartawan, mendeskripsikan kehadiran kapal tersebut sebagai langkah yang “sangat agresif”.
(RAG)