Channel9.id-Jakarta. Dunia perfilman daerah menggeliat dengan karya-karya film baru. Kali ini, film horor lokal kembali hadir dengan nuansa budaya mistis Indonesia melalui ‘Doti: Tumbal Ilmu Hitam’. Berlatar Kampung Jonjo di Sulawesi, film ini menyuguhkan cerita yang mengangkat praktik ilmu hitam bernama Doti, yang dikenal masih diyakini sebagian masyarakat.
Film ini mengisahkan seorang pemuda bernama Ikhsan yang mencoba mengungkap misteri kematian ayahnya yang dituduh sebagai dukun. Namun keinginannya untuk menziarahi makam sang ayah justru menyeretnya dalam rangkaian teror dan fitnah yang nyaris mengulang tragedi serupa.
Dengan visualisasi yang mencekam dan konflik spiritual yang kuat, film ini digarap oleh sutradara Bayu Pamungkas dan diproduksi oleh Dream Picture serta Ruang Visual Production. Penayangan perdananya dijadwalkan pada 24 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia.
Film ‘Doti: Tumbal Ilmu Hitam’ mengisahkan Ikhsan (Ahmad Pule) yang meminta izin kepada ibunya, Daeng Rannu (Sri Herawati), untuk pergi berziarah ke makam ayahnya, Daeng Rate (Jerry Wong), yang telah meninggal dunia sejak 15 tahun lalu. Daeng Rate meninggal setelah dituduh sebagai dukun Doti, sebuah praktik ilmu hitam yang dipercaya masih ada di Kampung Jonjo, Sulawesi.
Meski berat hati, Daeng Rannu mengizinkan dengan syarat identitas Ikhsan harus disembunyikan. Namun, kehadiran Ikhsan di kampung malah memicu kematian misterius. Daeng Rewa (Billy Budjanger), seorang dukun sakti, menuduh Ikhsan sebagai penyebabnya. Tapi justru Daeng Rewa yang akhirnya tewas setelah mencoba menyerang Ikhsan dengan ilmu hitam.
Film ‘Doti: Tumbal Ilmu Hitam’ dibintangi Ahmad Pule sebagai Ikhsan, Billy Budjanger sebagai Daeng Rewa, Sri Herawati sebagai Daeng Rannu, Jerry Wong sebagai Daeng Rate, Della Ogini dan Anita Tanjung.
Film ini merupakan garapan Bayu Pamungkas yang bekerja sama dengan dua rumah produksi, yaitu Dream Picture dan Ruang Visual Production, untuk mewujudkan cerita mistis yang kuat secara naratif dan visual.
Nuansa spiritual dan budaya lokal Sulawesi menjadi sentral dalam cerita film ini. Penggambaran kampung, dialog, hingga atmosfer disesuaikan dengan elemen lokal, menjadikan film ini terasa autentik dan dekat dengan realitas masyarakat.
Sebagai film horor yang mengangkat tema lokal, ‘Doti: Tumbal Ilmu Hitam’ bukan hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga memperkenalkan budaya dan kepercayaan masyarakat Sulawesi dalam kemasan cerita yang penuh misteri. Sinopsis ini memberi gambaran bagaimana kepercayaan terhadap santet dan stigma sosial bisa berkeliaran dalam narasi tragedi dan ketegangan.
Kontributor: Akhmad Sekhu