Channel9.id-Jakarta. Film Indonesia bergenre horor masih tetap mendominasi peredaran film di bioskop. Kali ini, film ‘Hotel Sakura’, yang tayang mulai 10 Juli 2025. Sebuah film tentang kisah menyeramkan berlatar sejarah kelam masa penjajahan Jepang.
Disutradarai oleh Krishto Damar Alam dan Rudi Soedjarwo, film ini menawarkan horor psikologis yang menggabungkan trauma personal dan legenda urban. Ceritanya diinspirasi oleh pengalaman nyata serta hasil penelusuran mendalam dari sejarawan dan paranormal di sebuah hotel tua di Semarang.
Sebagian alur ‘Hotel Sakura’ berangkat dari hasil observasi spiritual dan sejarah yang kuat. Cerita dalam film ini mengacu pada penglihatan paranormal serta data sejarah yang dibacakan oleh orang-orang yang memiliki kepekaan spiritual dan keilmuan sejarah. Simak penjelasan selengkapnya.
Kisahnya tentang Sarah, mahasiswi muda yang hidup dalam bayang-bayang rasa bersalah sejak kematian ibunya di masa SMP. Dihantui oleh trauma yang mendalam, ia terobsesi mencari cara untuk kembali berkomunikasi dengan sang ibu.
Perkenalan dengan teman kampus bernama Aldo membawanya pada lokasi misterius bernama ‘Hotel Sakura’, tempat yang diyakini sebagai gerbang dunia arwah. Bersama sahabatnya, Nida, Sarah mengunjungi hotel tersebut dan mulai mengalami teror supranatural, termasuk kemunculan sosok perempuan Jepang bernama Setsuko yang menyimpan kisah kelam sejak zaman pendudukan Jepang.
‘Hotel Sakura’ menghadirkan deretan aktor dan aktris ternama Indonesia. Karakter utama diperankan oleh Clara Bernadeth sebagai Sarah, tokoh yang menjadi pusat dari konflik psikologis dan spiritual dalam film ini.
Shindy Huang memerankan Setsuko, sosok arwah Jepang yang menjadi inti dari misteri film. Sementara Taskya Namya tampil sebagai Nida, sahabat setia Sarah yang mencoba membantunya melepas trauma masa lalu.
Kemudian, Randy Martin sebagai Aldo, Donny Damara (Pak Indarto), Tio Pakusadewo (Pak Fikar), Landung Simatupang (ayah Sarah), Nungki Kusumastuti (ibu Sarah), Whani Darmawan (ayah Nida), dan Rukman Rosadi sebagai Firman
Proses produksi ‘Hotel Sakura’ diawali dengan riset mendalam yang mencakup sejarah kolonial Jepang serta pengalaman mistis di lapangan. Produser mengungkap bahwa ide film ini lahir dari rasa bosan terhadap hantu lokal seperti kuntilanak atau pocong, sehingga mereka memilih menghadirkan hantu Jepang yang belum banyak diangkat dalam film horor Indonesia.
Lokasi syuting dilakukan di hotel tua peninggalan kolonial di Semarang yang konon memiliki riwayat angker. Para kreator menggunakan pengalaman paranormal dan penelusuran sejarah sebagai landasan dalam menciptakan karakter-karakter hantu di film ini. Salah satu sutradara menuturkan bahwa bentuk dan kisah makhluk halus dalam film merupakan hasil pengamatan nyata saat proses riset berlangsung.
‘Hotel Sakura’ merupakan film horor yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga menggali sisi emosional dan sejarah yang dalam. Menggabungkan unsur supranatural, trauma psikologis, dan kisah nyata, film ini menjadi tontonan horor yang unik dan layak untuk disaksikan pada 10 Juli 2025.
Baca juga: Tantangan Nova Eliza Bintangi Film ‘Mama: Pesan dari Neraka’
Kontributor: Akhmad Sekhu