Channel9.id-Jakarta. Banyak kisah tragis yang diangkat ke film layar lebar. Kali ini, kisah tragis seorang gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman yang diangkat ke film layar lebar berjudul ‘Nia’. Sebuah film yang akan menguras emosi penonton dari kejadian nyata yang memilukan hati.
Kisahnya tentang perjuangan Nia, seorang gadis berusia 18 tahun yang sholehah dan menjadi tulang punggung keluarga. Ia harus menghadapi nasib kelam di tengah usahanya menafkahi ibu dan adik-adiknya, memicu rasa penasaran publik.
Tragedi yang menimpa Nia ini bukan hanya sekadar cerita fiksi, melainkan cerminan kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang menggemparkan. Penonton akan diajak menyelami lebih dalam kehidupan Nia serta dampak mengerikan dari kekerasan yang dialaminya.
Film ‘Nia’ diangkat dari kisah nyata yang sangat memilukan, berpusat pada seorang gadis penjual gorengan. Cerita ini berlatar di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggambarkan perjuangan hidup yang keras.
Nia Kurnia Sari, gadis 18 tahun, digambarkan sebagai sosok yang salihah, rajin, dan berjuang keras membantu keluarganya dengan berjualan gorengan. Ia adalah tulang punggung keluarga setelah orang tuanya bercerai, menafkahi ibu yang sakit, kakak, dan adiknya yang masih kecil.
Nia Kurnia Sari menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menopang keluarganya yang sedang kesulitan. Setiap hari, ia berjualan gorengan demi memastikan kebutuhan keluarganya terpenuhi.
Kisah ini menyoroti betapa beratnya beban yang dipikul Nia, yang seharusnya menikmati masa mudanya. Pengorbanan Nia menjadi poin sentral yang membuat cerita ini begitu menyentuh hati penonton.
Tragedi dimulai ketika Nia pulang berjualan suatu sore, di tengah guyuran hujan lebat. Ia harus melewati jalan sepi di tepi hutan yang kemudian menjadi saksi bisu kejadian mengerikan.
Di lokasi inilah, Nia diserang oleh seorang pemuda bernama Andri, yang diperankan oleh Qya Ditra. Andri digambarkan sebagai pengangguran dan residivis dari kampung sebelah, menambah ketegangan cerita.
Andri, sang pelaku, melakukan tindakan keji terhadap Nia yang tidak bersalah. Nia dibekap, dibunuh, lalu diperkosa, sebelum jasadnya dikubur di tepi sungai irigasi.
Insiden tragis ini sontak mengguncang warga sekitar dan memicu pencarian intensif. Neno Warisman turut berperan sebagai Makwo, yang bersama polisi dan warga mencari keberadaan Nia.
Tiga hari setelah kejadian, jasad Nia akhirnya ditemukan, meninggalkan duka mendalam bagi semua yang mengenalnya. Pelaku, Andri, melarikan diri dan dihantui rasa bersalah.
Kekasih Nia yang menderita sakit jantung harus berjuang menerima kenyataan pahit kehilangan gadis yang dicintainya. Film ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang dampak kekerasan dan menjadi inspirasi untuk menghargai kehidupan.
Film yang disutradarai Aditya Gumay dan Ronny Mepet, serta diproduksi oleh Smaradana Pro ini dibintangi oleh deretan aktor dan aktris berbakat yang akan menghidupkan kisah ini. Syakira Humaira didapuk memerankan Nia Kurnia Sari, karakter utama yang penuh perjuangan.
Selain itu, ada Helsi Herlinda sebagai ibu Nia, Neno Warisman sebagai Makwo, dan Qya Ditra sebagai Andri, sang pelaku.
Kemudian. Rini (Kakak Nia) dibintangi Eka Maharani, Mayang, Adik Nia (Aisyah), Asril, Ayah Nia (Zainal Chaniago), Makwo (Neno Warisman) dan Ibu Wati, pembuat gorengan diperankan Vivi Misroyani.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan Nia Kurnia Sari terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat, meninggalkan luka mendalam. Kronologi kejadian ini diangkat secara detail dalam film.
Berdasarkan laporan kepolisian, berikut adalah urutan peristiwa tragis yang menimpa Nia Kurnia Sari: Jumat, 6 September 2024: Nia Kurnia Sari (18 tahun) pergi berjualan gorengan. Pelaku, Indra Septiawan (IS), 26 tahun, sudah memiliki niat untuk memperkosa korban.
IS membuntuti Nia yang pulang berjualan dan mencegatnya di jalan sepi. Pelaku mengikat tangan Nia, membekap mulutnya, dan membawanya ke sebuah bukit.
Di bukit tersebut, IS memperkosa Nia. Diduga Nia meninggal karena kehabisan napas saat mulutnya dibekap.
Setelah memperkosa, pelaku menguburkan jasad Nia sekitar 300 meter dari lokasi pemerkosaan, dengan kedalaman sekitar 1 meter.
Minggu, 8 September 2024: Jasad Nia ditemukan tanpa busana.
Pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Nia Kurnia Sari, Indra Septiawan (IS), telah berhasil ditangkap. Penangkapan ini dilakukan setelah IS buron selama hampir dua minggu.
IS, yang merupakan residivis kasus pencabulan, ditemukan bersembunyi di sebuah rumah kosong. Saat ini, ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal berlapis, termasuk pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, dan pemerkosaan, dengan tuntutan hukuman mati dari kejaksaan.
Film ‘Nia’ siap tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 4 Desember 2025.
Kontributor: Akhmad Sekhu





