Channel9.id-Jakarta. Prosesi penetapan presiden dan wakil presiden terpilih sudah selesai. Pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin pun tinggal menunggu waktu. Kini giliran topik mengenai koalisi yang menjadi sorotan. Apalagi koalisi partai yang selama ini mengusung Prabowo-Sandi disebut-sebut bakal bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Kabar ini ditanggapi beragam oleh partai yang sedari awal bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.
Partai Persatuan Pembangunan misalnya, plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyebutkan koalisi Indonesia Kerja merupakan koalisi yang cair. Sehingga membuka kesempatan diluar koalisi yang ingin bergabung.
Tanggapan berbeda disampaikan oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, menurutnya perlu ada keseimbangan dalam kekuasaan negara. Pemerintahan yang terlalu kuat dan lemahnya oposisi justru berlawanan dengan semangat demokrasi.
Roni Rosyid pengamat politik berpendapat kubu oposisi sangat penting. Menurutnya pemerintah yang berjalan tanpa kubu oposisi akan menciptakan pemerintahan yang represif dan otoriter. Dan hal itu sangat tidak sehat baik untuk pemerintah sendiri maupun untuk partai-partai pendukung pemerintah.
Sebelumnya Partai Demokrat (PD) dan PAN disebut-sebut akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Kedua partai tersebut akan menentukan langkah politiknya setelah mengadakan rapat internal.
Senada dengan PD, Partai Gerindra juga belum menentukan sikap. Apakah akan tetap berada di kubu oposisi ataukah bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin mendatang.
Sementara itu Mardani Ali Sera dari PKS menyatakan keputusan PKS akan ditentukan melalui Majelis Syuro. Namun dia pribadi, lebih memilih untuk tetap pada oposisi yang positif dan konstruktif.