Techno

Game Muda Kerap Dilecehkan di Game Online

Channel9.id-Jakarta. Sebanyak 62% dari 14 juta lebih gamer berusia 13 hingga 17 tahun mengalami pelecehan selama bermain game online. Hal ini sebagaimana hasil penelitian Anti Defamation League (ADL).

Ada 17 game yang jadi acuan ADL, dikutip pada Minggu (31/10). Kemudian didapati bahwa pelecehan paling banyak terjadi di game shooter multiplayer dan Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Sebanyak 89% para pemain mengalaminya di game Valorant besutan Riot. Sementara itu, persentase terendah ada di game Rocket League, dengan 62%.

Secara keseluruhan, gamer muda mengatakan bahwa game yang paling tak bersahabat adalah Valorant, Call of Duty, DOTA 2, PUBG, Fortnite dan League of Legends. Berangkat dari hal ini, kebanyakan pemain berhati hati atau memilih berhenti memainkan game tersebut.

Secara rinci, game dengan persentase pelecehan terbanyak antara lain: Valorant (89%), Call of Duty (85%), DOTA 2 (84%), Fortnite (81%), Counter Strike Global Offensive (80%), PlayerUnknow’s Battlegrounds (80%), Roblox (79%), Grand Theft Auto (GTA) (78%), Apex Legends (77%), Among Us (76%), Overwatch (75%), World of Warcraft (75%), Madden NFL (68%), Minecraft (67%), Clash Royale (66%), League of Legends (63%), dan Rocket League (62%).

Selain itu, ADL juga mendapati bahwa sekitar 39% mengaku dilecehkan ketika sedang di dalam permainan melalui voice chat. Lalu 37% mengaku dilecehkan dari fitur komentar di dalam permainan. Sedangkan 21% lainnya, mengalami ketika di luar match melalui voice dan text chat.

Untuk diketahui, ADL menerbitkan studi terkait pelecehan di game online di Amerika Serikat dalam tiga tahun berturut-turut. Mereka pun membuat sejumlah rekomendasi, termasuk meminta perusahaan game agar meningkatkan upaya memerangi kebencian dan pelecehan di antara pemain.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

53  +    =  60