Hot Topic

Ganjar: Ada Aparat Teriak Khilafah, Pecat Saja

Channel9.id – Jakarta. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan aparat pemerintah harus menjadi nomor satu memegang Pancasila. Bila ada aparat masih teriak khilafah, Ganjar menyatakan agar dipecat saja.

“Nah sekarang kalau masih ada aparat yang masih teriak-teriak tentang khilafah bagaimana? Saya minta izin kepada menteri agar dipecat, tidak ada kata lain. Proses pemecatan harus dipermudah, jangan dipersulit. Sekarang sudah dinyatakan bahwa PKI dilarang, HTI dilarang, FPI dilarang, ya sudah. Kalau mereka berafiliasi disitu, buat surat pernyataan tobat, kalau tidak mau tobat ya pecat,” tegas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Webinar “Menyingkap Pancasila dalam Peradaban Bangsa” yang diselenggarakan BEM KM UGM, Minggu 27 Juni 2021.

Bahkan saat melantik Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan pada hari Minggu pagi, Ganjar menyampaikan “yang pertama saya bacakan kepada mereka. Pertama: Anda harus loyal pada ideologi negara, kalau tidak loyal itu problem, Anda berhadapan dengan saya karena sudah memegang tanda tangan pakta integritas.”

“Kedua, tidak boleh korupsi, pegang itu. Tidak boleh KKN, Kolusi Korupsi dan Nepotisme no way. Hal ini saya lakukan agar mereka mengerti, kalau suatu saat ada persolan maka izinkan saya dengan mudah untuk memecat Anda,” kata Ganjar.

Sedangkan implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Ganjar membeberkan bahwa Pancasila itu menekankan saling membantu, saling menghormati, saling meninggikan, dan bertenggang rasa satu sama lain.

“Itulah laku Pancasila. Hal ini akan menjadikan kehidupan kita menjadi lebih sejuk, adem-ayem tenteram, damai membawa persatuan Indonesia,” katanya.

Baca juga: Posting Tentang Khilafah, Pegawai Kementerian Hukum Terancam Dipecat

Lebih lanjut, Ganjar menambahkan kalau ada tetangga terkena Covid,.isolasi mandiri, dengan saling membantu, kasih minyak goreng, sayuran, iuran dikit-dikit itulah the real of Pancasila. Contoh lain pada sebuah desa di Temanggung, satu keluarga 8 orang terkena Covid.

“Saat isolasi mandiri bagaimana ternak dan kebun mereka? Disinilah kemudian Lurah menggerakkan warga untuk gotong royong, membantu penuh kebutuhan makanan, kebunnya dicangkulkan dan disiangi, dan termasuk urusan ternak, para warga membantu mencarikan rumputnya. Ini contoh perilaku Pancasila,” imbuh Ganjar.

Ia juga menghimbau kepada generasi muda berkontribusi untuk menangani Covid-19 dan menghadapi tantangan zaman.

“Hai anak anak bangsa yang berada di dalam dan di luar negeri, datanglah, negerimu sedang membutuhkanmu untuk mengembangkan dan melakukan riset dalam menangani Covid-19 dan menghadapi tantangan zaman. Maka hasil karya anak bangsa haruslah mendapat tempat, seperti vaksin nusantara dan Genose buatan anak bangsa saya dukung penuh,” tandas Ganjar Pranowo.

Senada dengan pernyataan Ganjar Pranowo, Pegiat Pancasila Diasma Sandi Swandaru menyatakan, setelah Pancasila menjadi dasar negara Republik Indonesia maka pihak pertama yang wajib memegang erat-erat Pancasila adalah pejabat-aparat negara.

“Merekalah yang diberikan kewenangan membuat peraturan, kebijakan, regulasi serta melaksanakan tugas dan fungsi pemerintahan untuk memajukan kesejahteraan umum, menjamin kesehatan dan pendidikan, memberikan perlindungan dan rasa aman untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata peneliti PSP UGM yang menggeluti Pancasila sejak 2006 ini.

Sedangkan dalam menghadapi perkembangan zaman dan ragam persoalan-persoalan yang terjadi akhir-akhir ini, Diasma menyarankan agar dihadapi dengan jalan dialogis.

“Di samping itu perlu terus menerus memupuk dan mempertebal kepercayaan diri sebagai bangsa yang beradab, berpikiran terbuka, dan berbudaya,” pungkasnya.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  26  =  36