Lifestyle & Sport

Gejala Awal Mirip, Berikut Perbedaan Penyakit DBD dan Covid-19

Channel9.id-Jakarta. Tak hanya pandemi Covid-19 yang mengancam Indonesia, penyakit demam berdarah dengue (DBD) pun turut menghantui. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Juni 2020, ada sekitar 68.000 kasus DBD di seluruh Indonesia.

Penyakit DBD tentu tak boleh dianggap remeh, menimbang banyaknya risiko gangguan kesehatan bahkan hingga kematian.

Sebagaimana diketahui, DBD dan Covid-19 sama-sama membuat pengidapnya mengalami demam di awal paparan infeksi virus. Karenanya, sebaiknya kenali sejumlah perbedaan gejala DBD dan Covid-19 dan segera mendapat penanganan.

Perbedaan Gejala
Mula-mula perlu dipahami bahwa penyakit DBD terjadi ketika seseorang terinfeksi virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Kemudian terjadi kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah, yang menyebabkan penurunan kadar trombosit.

Sementara, virus corona SARS-CoV-2 menginfeksi pernapasan pengidapnya. Para pengidap bisa mengalami pengidapnya mengalami infeksi pernapasan ringan hingga berat. Berbeda dengan DBD, virus corona menular melalui droplets saat pengidapnya batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

Menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, MEpid, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Kemenkes, mengatakan angka DBD di tengah pandemi virus corona meningkatkan risiko infeksi ganda akibat penyakit DBD dan infeksi virus corona. Terbukti, provinsi yang mengalami kasus Covid 19 tertinggi rupanya memiliki angka yang tinggi dalam kasus DBD.

Demam akibat DBD umumnya terjadi selama beberapa hari dengan suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celcius. Ini disertai dengan gejala lain, seperti nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala. Bisa pula disertai perdarahan pada area gusi, mimisan, atau bintik-bintik kemerahan pada kulit hingga memar.

Pengidap Covid-19 pun mengalami demam. Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention, gejala lainnya yaitu sakit kepala dan tenggorokan, mual dan muntah, batuk kering, nyeri dada, serta sesak napas.

Demikian perbedaan gejala dari DBD dan Covid-19. Di tengah pandemi seperti ini, setelah dinyatakan, sebaiknya lakukan isolasi mandiri jika mengalami sejumlah gejala tersebut untuk menyetop penyebaran Covid-19 dan penyakit DBD.

Anda pun bisa bertanya pada dokter secara online atau memeriksa ke rumah sakit terdekat bila butuh penanganan lebih lanjut. Mengetahui lebih dini infeksi virus corona bisa menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  5  =  9