Channel9.id-Jakarta. Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, mengatakan, berdasarkan hasil kajian cepat tim di lapangan, hingga Kamis (26/9) pukul 20.00 WIT, korban meninggal dunia akibat gempa bumi di wilayah Ambon menjadi 20 orang.
“Total korban meninggal dunia akibat gempa bumi 6,8 SR (skala Richter) sebanyak 20 orang,” kata Agus, dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis.
Sementara itu, sebanyak 107 orang mengalami luka-luka akibat gempa tersebut. Selain korban jiwa dan luka, gempa tersebut juga merusak sejumlah bangunan gedung dan rumah, serta jalan.
“Enam orang luka ringan di Kampung Iha Desa Liang, kurang lebih 100 orang luka-luka akibat gempa di Desa Liang, 1 orang luka berat di Desa Waisama, Kabupaten Seram Bagian Barat,” tambahnya.
Agus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, dan selalu update dengan informasi terkini dari sumber yang resmi.
“Masyarakat harap tenang, dengarkan informasi yang resmi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan BNPB. Terutama sudah dipastikan BMKG tidak ada tsunami, jadi masyarakat sudah boleh kembali ke rumah khususnya buat masyarakat yang rumah-rumahnya masih bagus, kalau rumahnya retak-retak atau potensi ambruk jangan kembali lebih baik ngungsi dulu,” imbuhnya.
Gempa dengan kekuatan 6,5 magnitude yang mengguncang wilayah Ambon, Maluku terjadi pada Kamis (26/9) pukul 08.46 WIT. Parameter gempat terjadi pada 40 kilometer timur laut Ambon dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG merilis gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
BMKG mencatat, hingga pukul 15.00 WIT telah terjadi gempa susulan sebanyak 69 kali, namun tidak sebesar kekuatan gempa utama yang terjadi pagi tadi.
Sebelumnya, gempa yang terjadi di Ambon pada Kamis pagi berdasarkan informasi awal magnitudonya 6,8 dan kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,5.
