Channel9.id-Jakarta. Setelah tes whole genome sequencing (WGS) digencarkan, akhirnya mutasi virus Corona B117 bisa diidentifikasi di Indonesia. Padahal, mulanya tes WGS di Indonesia bisa dikatakan jauh tertinggal, jika dibandingkan dengan negara lain.
Untuk diketahui, WGS ini dilakukan untuk mendeteksi varian baru Corona dengan mengumpulkan beberapa sampel.
“Beberapa negara, dalam setahun bisa melakukan 10 ribu testing,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (15/3).
Baca juga : Jangan Sembarangan Unggah Sertifikat Vaksin di Internet
Budi menuturkan bahwa sebetulnya varian B117 sudah masuk Indonesia sejak awal 2021. Sejumlah kasus merupakan impor dan kasus lain dari transmisi atau penularan lokal.
“Dua yang pertama dari Saudi Arabia untuk varian B117 dari UK dan 6 sampel kemudian juga diketahui, dua di antaranya juga dari Saudi Arabia dan sudah ada juga yang berasal dari transmisi lokal,” terang dia.
Sementara itu, kasus penularan lokal di antaranya di Palembang, Sumatera Selatan (1 kasus, 11 Januari 2021), di Kalimantan Selatan (1 kasus, 6 Januari 2021), di Balikpapan, Kalimantan Timur (1 kasus, 12 Februari 2021), dan di Medan, Sumatera Utara (1 kasus, 28 Januari 2021).
Lebih lanjut, pelacakan atau tracing untuk kasus Corona B117 sudah dilakukan. Hingga kini, kata Budi, seluruh orang yang kontak erat dengan pasien yang terinfeksi B117 di Indonesia didapati negatif.
“Kita sudah menindaklanjuti untuk tracingnya dan alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih negatif,” katanya.
“Dan sekarang kita akan terus memperbanyak dan memperketat genome sequensing ini, memanfaatkan seluruh jaringan lab yang ada di bawah kami dan Kemenristek BRIN,” sambung Budi.
(LH)
