Channel9.id – Jakarta. Pendiri Alvara Research Center Hasanuddin Ali menyatakan, generasi milenial memiliki sikap terbuka yang tinggi dalam menerima perbedaan agama bahkan membantunya.
Pernyataan tersebut berdasarkan survei sikap beda agama yang dilakukan terhadap 336 responden. Sebesar 80,4 persen menerima dengan terbuka perbedaan tersebut.
“Namun, mereka membatasi pergaulan dengan tetangga yang beda agama. Sebesar 18,8 persen dari responden menjawab hal itu,” kata Hasanuddin dalam diskusi daring ‘Karakter Keberagaman Generasi Milenial’ yang diadakan UNJ, Kamis (7/5) malam.
Sedangkan, terkait sumber informasi agama, Hasanuddin menjelaskan, orang tua, web internet, dan ustad sekitar rumah menjadi sumber rujukan referensi agama generasi milenial.
“Orang Tua sebesar 32,1 persen, web sebesar 16,1 persen, dan ustad 14,3 persen,” ujar Hasanuddin.
Besarnya presentase sumber informasi agama dari web internet, erat kaitannya dengan karakter generasi milenial dalam memanfaatkan internet.
“Generasi milenial menggunakan internet sangat besar. Mereka lebih cepat dan cerdas lantaran bisa memanfaatkan informasi tersebut,” lanjutnya.
Generasi milenial juga suka membagikan pengalaman mereka melalui media sosial. Bahkan, mereka suka berdonasi untuk membantu sesamanya.
“Oleh karena itu, lembaga donasi meningkat pesat hari ini,” kata Hasanuddin.
(Hendrik)