Channel9.id – Tanjung Pinang. Gerakan PKK memiliki sejarah panjang dan diakui dunia, hingga penghargaan dari Badan Pendidikan Dunia Unesco.
Dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Gerakan PKK, kembali bergema bersamaan usia emas 50 tahun. Dengan tagline, “Berbakti untuk bangsa, berbagi untuk sesama” mengingatkan perjalanan panjang PKK.
Mendagri Muhammad Tito Karnavian dalam konferensi pers di Aula Tan Seri Beni, menyampaikan penting terlaksana program ketahanan pangan.
“Intinya kalau semua keluarga juga bisa memanfaatkan, bisa mandiri, memperkuat ketahanan pangan keluarga masing-masing, termasuk memanfaatkan pekarangan,” ujar Tito.
Baca juga: Bagikan Sembako dan Tinjau Vaksinasi, Ketum TP PKK Berharap Ekonomi Bisa Bangkit Kembali
Sejarah panjang Gerakan PKK, sampai bisa eksis di ulang tahun emas sungguh luar biasa. Di samping organisasi keagaman besar seperti NU dan Muhammadiyah, ada satu organisasi lain di Indonsia yang memiliki banyak anggota dan tersebar hingga ke pedesaan.
Namanya, PKK. Organisasi ini bahkan punya jaringan hingga akar rumput RT/RW. Organisasi terbawah dalam struktur masyarakat kita.
Walau demikian PKK bukan organisasi ecek-ecek. Orang yang sinis kerap menyebutnya sebagai “perempuan kurang kerjaan”. Mereka tak paham, PKK adalah bentuk nyata partisipasi perempuan dan gerakan perempuan di Indonesia yang punya sejarah lebih dari setengah abad.
Sudah banyak jasa PKK terhadap bangsa Indonesia. Gerakan kaum perempuan ini yang terlibat sejak awal dalam pemberantasan buta aksara di Indonesia hingga mendapatkan Norma Literacy Prize dari Direktur Jenderal Unesco PBB pada tahun 1995. Gerakan literasi PKK itu terus berlangsung hingga saat ini.
PKK juga senantiasa berada di garis depan dalam penanganan bencana alam di banyak daerah di Indonesia. Mereka ada di dapur umum, di ruang perawatan darurat, dan di tempat penanganan traumatic anak.
Namun yang paling fenomenal dari prestasi PKK adalah aktivitas mereka dalam masalah kesehatan ibu-bayi-balita. PKK lah yang menjadi organisasi pertama di Indonesia yang menjalankan aktivitas Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu, yang bermula pada tahun 1984, dijalankan oleh kader-kader PKK di seluruh wilayah di Indonesia dengan bantuan dari Kementerian (Departemen) Kesehatan dan dinas-dinas kesehatan daerah.
Posyandu adalah wadah yang menampung fasilitas kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya ibu-bayi-balita.
Dalam pelaksanannya, Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare. Juga diberikan layanan pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, pemeriksaan kehamilan dan nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, dan Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Mungkin lebih dari 50 juta bayi dan balita di Indonesia yang merasakan jasa Posyandu. Plus puluhan juta ibunya. Kini tercatat ada 296.777 posyandu di seluruh Indonesia. Posyandu ini sedemikian fenomenal dan menjadi acuan internasional untuk peningkatan kesehatan ibu-bayi-balita di dunia. Posyandu adalah kontribusi Indonesia untuk peradaban dunia.
Sebagaimana disebutkan, awalnya Posyandu adalah salah satu kegiatan PKK. Belakangan, berdasarkan UU Desa, PKK dan Posyandu sama-sama dinyatakan sebagai lembaga kemasyarakatan Desa yang bertugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat Desa di bawah Kementerian Dalam Negeri.
Dengan demikian, kini Posyandu sudah menjelma menjadi organisasi tersendiri di tingkat desa. Namun, dalam pelaksanannya, tetap saja Posyando dijalankan oleh para aktivis PKK. Para Kader PKK hanya melakukan redefinisi dan reposisi terhadap posyandu. (*)