Channel9.id-Bulukumba. Warga Bulukumba menyambut antusias Gerakan 10 Juta Bendera yang diinisiasi Dirjen Polpum Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Mus Mulyadi warga asli Bulukumba yang kini memiliki kawasan wisata Matoanging, pemilihan Bulukumba sejalan dengan sejarah pembebasan Irian Barat.
“Kakek-kakek kami yang membuat sekitar 20 perahu Phinisi di pantai ini yang sekarang dinamakan Pantai Mandalaria, Phinisi kemudian dilayarkan tanpa awak, sebagai strategi Jenderal Soeharto Panglima Operasi Mandala pembebasan Irian Barat,” katanya.
Menurut cerita Mulyadi, seperti dituturkan para Tetua kampungnya, perahu Phinisi dibuat atas perintah Panglima Operasi dan dilayarkan sampai Papua. Padahal, pasukan penyusup sudah diterjunkan ke Papua Barat lewat udara.
Ketika Phinisi sudah merapat ke Papua Barat pasukan Belanda yang mengira ada serangan dari laut membombardir Phinisi tanpa awak itu, sehingga pasukan kita bisa menyerang Belanda yang kaget tak menyangka pasukan tentara pembebasan sudah ada di darat.
Karena itulah Mulyadi merasa senang Kemendagri memilih Kabupaten Bulukumba sebagai pencanangan 10 Juta Bendera, ini sejalan dengan sejarah panjang warga Bulukumba kepada Republik Indonesia.
Sebagai pegiat Pariwisata, Mulyadi juga bergembira, karena sudah sepekan sebelum acara yang puncaknya akan digelar di Pantai Tanjung Bira, aktivitas warga sudah menggeliat. “Sudah mulai banyak pendatang dan itu tidak hanya di akhir pekan menyambut acara,” katanya.
Baca juga: Warga Bulukumba Antusias Sambut Gerakan 10 Juta Bendera
Kawasan wisata Matoanging milik Mulyadi terletak persis di atas pantai Mandalaria. Pemandangan dari Matoangin menarik terutama di pagi hari banyak warga berburu Sun Rise, saat mentari bangun perlahan muncul dari atas langit.
EB