Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini, sekelompok pekerja Apple dan mantan pekerja bersatu dan meminta rekan kerjanya untuk berbagi cerita tentang diskriminasi, pelecehan, dan kekerasan yang mereka alami selama di perusahaan.
Pada 27 Agustus lalu, dikutip dari Engadget, grup bernama #AppleToo mengatakan telah mengumpulkan 500 cerita, dan kini mereka menerbitkannya di halaman Medium resminya. Cher Scarlett, seorang insinyur keamanan Apple dan salah satu pendorong gerakan, menulis bahwa dia akan berbagi lima cerita sekaligus.
Dua dari lima tulisan pertama berkaitan dengan pelecehan seksual. Salah satunya melibatkan bos laki-laki yang menggunakan posisi kekuasaannya atas seorang karyawan perempuan. Kemudian, karyawan itu dikeluarkan dari wawancara setelah tim perekrutan menyadari siapa dia.
Kisah lainnya yaitu dari seorang pekerja kulit hitam di Inggris yang mendorong bosnya untuk melakukan sesuatu tentang rasisme dan agresi mikro di tempat kerja, namun gagal. Cerita lainnya, seorang karyawan wanita berbicara tentang bagaimana dia menjadi sasaran oleh seseorang di timnya, namun pihak manajemen tak melakukan apa-apa. Terakhir, tentang seorang karyawan yang diserang di toko oleh seorang pelanggan dan tak mendapatkan dukungan dari manajemen.
Itu hanya lima dari sekian banyak tulisan kiriman yang dibaca Scarlett. Melalui Twitter, gerakan #AppleToo mengatakan bahwa bagaimanapun, 75 % punya tema yang sama: perusahaan melakukan diskriminasi. Hampir setengah dari mereka melibatkan seksisme, kekerasan, dan laporan ke HR, namun akhirnya malah diberhentikan. Seperempat dari mereka melibatkan rasisme dan kekuasaan, dan sebagian besar cerita pelecehan dan penyerangan bersifat seksual.
“Perusahaan perlu dimintai pertanggungjawaban karena mereka tak merasa bertanggung jawab. Orang ingin didengar. Dan mereka tak didengar oleh Apple,” ujar Scarlett, melalui wawancara dengan Protocol. Dia menambahkan bahwa sejumlah karyawan bekerja di perusahaan selama beberapa dekade merasa pejabat perusahaan biasa mendengarkan mereka, namun kini hal itu tak lagi terjadi.
Ketika berita tentang gerakan #AppleToo pertama kali muncul, Apple mengatakan bahwa “Kami menganggap semua kekhawatiran dengan serius dan kami menyelidiki secara menyeluruh setiap kali ada kekhawatiran, dan untuk menghormati privasi setiap individu yang terlibat, kami tak membahas secara spesifik masalah karyawan.”
(LH)