Channel9.id – Jakarta. GMNI Kota Bandung melakukan unjuk rasa di DPRD Jawa Barat pada Senin 18 April 2022. Mereka melakukan unjuk rasa menuntut empat hal kepada pemerintah.
Pertama, GMNI menuntut oknum mafia di dalam pemerintah tidak memonopoli BBM (Pertalite). GMNI menduga ketersediaan Pertalite telah ditimbun oleh mafia.
“Kami menuntut kepada pemerintah agar tidak bermain atau memonopoli BBM dikondisi hari ini dan seterusnya, karena BBM adalah salah satu bahan yang digunakan masyarakat banyak, juga akan mencekik masyarakat di kalangan bawah yang seharusnya membeli (pertalite) tetapi malah membeli BBM (Pertamax) karena ditimbunnya BBM (Pertalite),” tulis rilis GMNI.
GMNI juga menuntut diturunkannya PPN 11%. GMNI perlu kejelasan solusi ekonomi atas naiknya PPN 11%.
“Sebab, hal ini dapat berpengaruh terhadap masyarakat kalangan bawah dan juga sistem perekonomian negara dalam bidang lain yang dipengaruhi oleh kenaikan PPN ini. Perekonomian masyarakat saat ini sedang tidak baik-baik saja apabila PPN ini dinaikan, maka masyarakat akan semakin terjajah oleh negara sendiri,” lanjutnya
Ketiga, GMNI menuntut diturunkannya harga sembako. Stabilitas harga sembako saat ini dapat dikatakan sangat janggal, pemerintah telah gagal dalam mejaga stabilitas ekonomi negara, hal ini kembali berdampak kepada masyarakat yang juga perekonomiannya sedang tidak stabil.
“Masyrakat membutuhkan solusi konkrit dari pemerintah perihal stabilitas harga sembakok saat ini,” ujarnya.
Terakhir, GMNI menilai pemerintah telah gagal dalam mengelola hajat hidup masyarakat. Pemerintah telah menghamburkan uang sejumlah 400 Juta untuk membersihkan akuarium.
“Tidak hanya membersihkan akuarium, malah pemerintah menghamburkan uang 3 Miliyar hanya untuk membuat kalender demi dipandang oleh masyarakat. Masyarakat telah muak meilhat hal ini, bukannya mengelola keuangan lebih baik tetapi malah membuang-buang uang tidak jelas,” kata GMNI.
HY