Channel9.id-Jakarta. Google membagikan sejumlah data penggunanya kepada pemerintah Hong Kong pada tahun lalu. Padahal perusahaan berjanji tak akan memproses permintaan dari pihak berwenang itu, lapor Hong Kong Free Press.
Perusahaan mengatakan kepada media bahwa mereka memberi sejumlah data itu sebagai tanggapan atas tiga dari 43 permintaan dari pemerintah Hong Kong. Dua permintaan itu berkaitan dengan penyelidikan perdagangan manusia dan termasuk surat perintah penggeledahan. Sementara, permintaan satunya berkaitan dengan penyelidikan kasus yang mengancam kehidupan seseorang, dilansir dari The Verge (13/9).
Baca juga: Google Hentikan Android Auto Pada Ponsel
Google menegaskan bahwa tak satu pun dari tiga tanggapan menyertakan data konten pengguna.
Pada Agustus lalu, Google mengatakan pihaknya akan berhenti menanggapi permintaan data dari pemerintah Hong Kong, kecuali permintaan itu dibuat bekerja sama dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Adapun langkah ini merupakan tanggapan terhadap undang-undang keamanan nasional Hong Kong baru yang diberlakukan oleh Cina, di mana salah satunya mencakup hukuman penjara seumur hidup bagi orang-orang yang terbukti melakukan subversi. Cina menggunakan tuduhan subversi untuk menahan demonstran politik dan pembangkang di daratan Cina.
Selain Google, Facebook dan Twitter juga menghentikan pemrosesan permintaan data dari pemerintah Hong Kong sebagai tanggapan terhadap undang-undang keamanan tadi.
(LH)
